CakapCakap – Cakap People! Apakah Israel sudah melakukan kontak dengan alien?
Menurut pensiunan perwira Israel dan profesor Haim Eshed, jawabannya adalah ya. Tetapi, ini dirahasiakan karena “umat manusia belum siap”.
Jerusalem Post melaporkan pada Kamis, 10 Desember 2020, dalam wawancara dengan Yediot Aharonot, Eshed yang menjabat sebagai kepala Program Luar Angkasa Israel selama hampir 30 tahun dan merupakan penerima tiga kali Penghargaan Keamanan Israel, mengungkapkan, Israel dan Amerika Serikat (AS) sama-sama telah berurusan dengan alien selama bertahun-tahun.
Dan, ini sama sekali tidak mengacu pada imigran, dengan Eshed menyebutkan keberadaan “Federasi Galaksi”.
Bahkan, mantan kepala Divisi Luar Angkasa Kementerian Pertahanan berusia 87 tahun ini mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan alien membuat perjanjian. Kerjasama ini termasuk pangkalan bawah tanah rahasia di Mars, di mana terdapat perwakilan AS dan alien.
Trump siap mengungkapkan keberadaan alien
Eshed menyatakan, Presiden AS Donald Trump mengetahui soal alien tersebut, dan dia “di ambang” untuk mengungkapkan keberadaan mereka.
Namun, Federasi Galaksi disebut-sebut menghentikan langkah Trump itu, dengan alasan ingin mencegah histeria massal.
“Federasi Galasi merasa umat manusia perlu berkembang dan mencapai tahap di mana akan memahami apa itu ruang angkasa dan pesawat ruang angkasa,” tulis Yediot Aharonot seperti dilansir The Jerusalem Post.
Mengenai mengapa memilih untuk mengungkapkan informasi tersebut sekarang, Eshed mengatakan, “Jika saya mengutarakan apa yang saya katakan hari ini lima tahun lalu, saya akan dirawat di rumah sakit,” katanya.
“Hari ini, saya berbicara secara berbeda. Saya tidak akan rugi. Saya telah menerima gelar dan penghargaan. Saya dihormati di universitas di luar negeri, di mana trennya juga berubah,” katanya.
Eshed memberikan lebih banyak informasi dalam buku terbarunya, The Universe Beyond the Horizon, termasuk bagaimana alien telah mencegah kiamat nuklir dan “kapan kita bisa terjun dan mengunjungi Men in Black.”
Meskipun tidak jelas apakah ada bukti yang dapat mendukung klaim Eshed, itu terjadi tepat sebelum pengumuman baru – baru ini oleh SpaceIL, kelompok di balik upaya Israel yang gagal untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan pada 2019.
Diunggah ke media sosial dengan teks “Siap bersemangat lagi?”, pengumuman tersebut berisi video Bulan berdurasi 15 detik dengan teks bertuliskan “Kembali ke Bulan,” diikuti dengan teks tanggal 9 Desember 2020.
Kemungkinan ini adalah tindak lanjut dari pesawat ruang angkasa Beresheet, yang jatuh setelah para insinyur kehilangan kontak dengannya hanya beberapa menit sebelum mendarat. Namun, proyek tindak lanjut bertajuk Beresheet 2 tersebut diperkirakan membutuhkan waktu tiga tahun untuk siap.