in ,

COVID-19 Diperkirakan Memburuk Hingga Januari, Mexico City Wajibkan Toko-toko Tutup Pukul 17.00

Meksiko sejauh ini telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 113.000 kematian, angka kematian tertinggi keempat di dunia.

CakapCakapCakap People! Pemerintah Mexico City, di Meksiko, pada hari Sabtu, 12 Desember 2020, waktu setempat, mengatakan toko-toko di pusat ibu kota dan daerah sibuk lainnya untuk sementara waktu diwajibkan tutup pada pukul 5 sore untuk mengurangi risiko infeksi virus corona karena pihak berwenang menghadapi lonjakan kasus.

Reuters melaporkan, wali kota Claudia Sheinbaum mengatakan kota itu sekarang dalam keadaan “darurat” tetapi seperti Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, dia memilih untuk tidak memberlakukan pembatasan yang mengikat, sebaliknya mendesak warganya untuk tinggal di rumah dan mengurangi sosialisasi mereka.

Orang-orang yang memakai masker pelindung wajah berjalan di sepanjang jalan, saat wabah COVID-19 berlanjut, di Mexico City, Meksiko, Jumat, 11 Desember 2020. [Foto: Reuters / Gustavo Graf]

Mexico City dan wilayah metropolitannya adalah pusat pandemi di Meksiko, dan infeksi baru virus corona telah mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, dengan perkiraan pemerintah bahwa kasus virus tersebut akan terus memburuk hingga Januari.

Pada hari Sabtu, 12 Desember 2020, pemerintah kota mengatakan bahwa di bawah tindakan penahanan COVID-19, toko-toko “tidak penting” di Mexico City — pusat tempat bersejarah — wajib tutup pada pukul 17.00 sore dan toko-toko di sana yang berafiliasi dengan asosiasi ritel ANTAD akan ditutup pada hari Senin.

Pemerintah kota mengatakan toko-toko yang tidak penting juga harus tutup pada pukul 17.00 sore di berbagai daerah sibuk lainnya di kota, termasuk bagian dari Polanco, Santa Fe dan daerah di atau sekitar Paseo de la Reforma, salah satu jalan utama megalopolis.

Meksiko sejauh ini telah mencatat lebih dari 1,2 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 113.000 kematian, angka kematian tertinggi keempat di dunia. Namun, para pejabat mengakui bahwa jumlah sebenarnya dari infeksi kemungkinan jauh lebih tinggi.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

COVID-19 Global

Saat artikel ini naik, virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 72 juta orang secara global, termasuk telah menewaskan lebih dari 1,6 juta orang, menurut data yang dihimpun Worldometers. Lebih dari 50,6 juta orang dinyatakan pulih dari virus tersebut.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah mengumpulkan lebih dari 16,5 juta kasus, dan lebih dari 305.000 orang meninggal dunia usai terjangkit COVID-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Nagita Slavina Hingga Syahrini, Ternyata Segini Uang Jajan 3 Artis Top Indonesia dari Suaminya

Sekjen PBB Desak Para Pemimpin Setiap Negara Deklarasikan ‘Darurat Iklim’