CakapCakap – Cakap People, apa nih minuman favoritmu? Apakah teh salah satunya? Ya, minuman satu ini banyak orang yang menyukainya. Bahkan usai makan pun, ada sebagian orang yang suka meminum teh sebagai penghilang dahaga.
Selama ini, teh memang dikenal memiliki manfaat baik bagi kesehatan. Namun, makanan atau minuman sehat sekalipun bisa berbahaya bila dipadukan dengan makanan lain karena adanya risiko yang terjadi dalam tubuh, termasuk halnya teh dan sayur tertentu.
Manfaat Teh
Teh sendiri merupakan minuman yang mengandung antioksidan polifenol dan telah terbukti memiliki sifat antikanker. Polifenol melimpah yang terkandung dalam teh hijau juga dapat mengaktifkan kembali sel-sel kulit mati, serta melindungi tubuh dari kerusakan akibat penuaan dan efek dari polusi.
Menurut lansiran CNN Indonesia, teh juga dapat membantu menurunkan berat badan. Pasalnya hampir semua jenis teh memiliki kandungan dua senyawa, yaitu theaflavin dan thearubigin. Keduanya telah terbukti mencegah obesitas yang dipicu oleh pola makan dan berkhasiat menurunkan kolesterol, serta mengurangi penyerapan lemak di usus.
Teh Bersifat Inhibitor
Meskipun memiliki banyak khasiat baik yang sudah terbukti, tetapi teh juga memiliki sifat inhibitor. Makanan dan minuman inhibitor sendiri berarti jenis makanan yang bisa menghambat penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Teh termasuk inhibitor karena sifatnya yang bisa menghambat penyerapan zat besi.
Sumber zat besi berasal dari hewani dan nabati (tumbuhan). Pada tumbuhan, zat besi bisa didapat dari kacang-kacangan atau sayur-sayuran seperti bayam. Sementara dari hewan, zat besi bisa didapat dari daging ayam dan sapi. Kedua macam zat besi itu memiliki struktur berbeda dan keterserapannya dalam tubuh manusia.
Menurut hasil penelitian yang telah dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition dalam buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, polifenol pada teh dapat menurunkan keterserapan zat besi yang berasal dari tumbuhan. Akan tetapi tidak memengaruhi keterserapan zat besi yang berasal dari sumber hewani.
Bahaya Kekurangan Zat Besi
Adakah bahaya yang bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi dalam tubuh? Tentu saja ada. Kurangnya penyerapan zat besi dalam tubuh akan mengakibatkan anemia (kekurangan darah). Hal ini akan sangat berbahaya bila dialami oleh ibu hamil, karena akan berisiko gangguan kesehatan ibu dan bayi.
Bagi ibu, anemia dapat mengakibatkan postpartum depression alias depresi pasca persalinan. Sementara bagi bayi, bisa berisiko persalinan prematur, berat lahir bayi rendah, atau bayi lahir cacat tulang belakang atau otaknya (neural tube defects).
Nah, sekarang sudah tahu apa kandungan teh dan risiko apa yang timbul akibat konsumsi teh saat makan besar? Maka ada baiknya mulai sekarang dihindari ya, terutama hindari minum teh manis saat kamu mengonsumsi sayuran tinggi zat besi seperti bayam dan kangkung.
Akan lebih baik minum jus jeruk setelah makan, karena kandungan vitamin C dari jeruk dapat membantu tubuh untuk menyerap zat besi dari sayuran lebih optimal. Jika tetap ingin mengonsumsi teh, sebaiknya Cakap People berikan jeda dua jam setelah makan.