CakapCakap – Cakap People! Ahli kesehatan darurat utama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, mengatakan pada Senin, 30 November 2020, bahwa dunia berisiko mengalami pandemi di masa depan jika masyarakat menderita ‘amnesia’ dan tidak belajar dari krisis virus corona saat ini.
“Saya telah melihat amnesia yang tampaknya dialami dunia setelah peristiwa traumatis, dan itu bisa dimengerti,” kata Mike Ryan dalam sebuah pengarahan di Jenewa, seperti dikutip The Straits Times.
“Tetapi jika kita melakukan ini lagi seperti yang kita lakukan setelah SARS, seperti yang kita lakukan setelah H5N1, seperti yang kita lakukan setelah pandemi H1N1, jika kita terus mengabaikan kenyataan tentang apa yang muncul dan patogen berbahaya dapat lakukan terhadap peradaban kita, maka kita cenderung mengalami hal yang sama atau lebih buruk lagi dalam hidup kita,” katanya.
Ryan juga mengecam negara-negara maju, mengatakan bahwa negara-negara utara telah menjalankan sistem perawatan kesehatan “seperti maskapai penerbangan berbiaya rendah” dan bahwa dunia sekarang harus membayarnya.
“Di utara, karena model biaya untuk sistem kesehatan, kita telah merancang sistem kesehatan untuk diberikan dengan efisiensi 95%, 98%, hingga 100%. Ini hampir seperti model maskapai penerbangan berbiaya rendah untuk pemberian layanan kesehatan,” kata Ryan kepada The Straits Times.
“Nah, kita membayar harga untuk itu sekarang, tidak memiliki kapasitas lonjakan ekstra yang dibangun ke dalam sistem – melihat kesehatan sebagai pusat biaya dalam ekonomi kita, melihat kesehatan sebagai penguras pembangunan, menyeret kembali ekonomi, dan kita perlu membahas kembali apa artinya itu,” papar Ryan panjang lebar.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga mendesak negara-negara untuk tidak mempolitisasi perburuan asal-usul virus corona baru, dengan mengatakan itu hanya akan menciptakan hambatan untuk mempelajari kebenaran.
“Kita perlu mengetahui asal muasal virus ini karena dapat membantu kita mencegah wabah di masa mendatang. Tidak ada yang disembunyikan. Kami ingin tahu asalnya, dan hanya itu,” kata Tedros.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menuduh China menyembunyikan luasnya penyebaran wabah dan menuding WHO yang berbasis di Jenewa itu terlalu dekat dengan Beijing. Pemerintahan Trump telah mengkritik ketentuan penyelidikan internasional yang dipimpin WHO tentang asal-usul pandemi.
Media pemerintah China mengatakan virus itu ada di luar negeri sebelum ditemukan di kota Wuhan di China tengah, mengutip adanya virus corona pada kemasan makanan beku impor dan makalah ilmiah yang mengatakan telah beredar di Eropa tahun lalu.