CakapCakap – Cakap People! Kata ‘pandemic‘ dinobatkan sebagai ‘Word of the Year’ tahun 2020 oleh Merriam-Webster — perusahaan Amerika Serikat yang menerbitkan buku dan terkenal dengan kamusnya yang terpercaya.
Merriam-Webster menuliskan di website resminya bahwa ‘pandemic‘ menjadi kata yang paling banyak dicari di kamus online, melebihi dari kata-kata lainnya, setelah setahun setidaknya 1,4 juta orang di seluruh dunia meninggal karena pandemi COVID-19.
“Kadang-kadang satu kata mendefinisikan sebuah era, dan sudah sepantasnya di tahun yang luar biasa dan sangat sulit ini, satu kata mengemuka,” tulis Merriam-Webster, seperti dikutip Reuters, Selasa, 1 Desember 2020.
Pandemic didefinisikan sebagai “wabah penyakit yang terjadi di wilayah geografis yang luas (seperti beberapa negara atau benua) dan biasanya mempengaruhi sebagian besar populasi,” menurut Merriam-Webster.com.
Kata ‘pandemic’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu “pan”, yang memiliki arti semua atau setiap, dan “demo” yang berarti orang, kata Merriam-Webster.
Pencarian kata ‘pandemic‘ melalui kamus Merriam-Webster menjadi meroket pada 11 Maret ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi melabeli COVID-19 sebagai pandemi.
“Kata pandemic mengalami lonjakan tunggal terbesar dalam lalu lintas kamus pada 2020, menunjukkan peningkatan 115.806% dibandingkan pencarian pada hari itu di 2019,” kata Merriam-Webster, perusahaan yang didirikan pada tahun 1831 tersebut.
Pemenang Word of the Year pada 2019 diraih oleh kata “they“, kata yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tidak mengidentifikasi dirinya sebagai pria atau wanita.
Pada 2018, Word of the Year diberikan kepada kata “justice”, lalu 2017 kepada kata “feminism“, dan kepada kata “surreal” pada 2016.
COVID-19 Global
Sejak pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019, virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih darii 64,8 juta orang di seluruh dunia, termasuk merenggut nyawa hampir 1,5 juta orang saat artikel ini naik, berdasarkan data yang dihimpun oleh Worldometers. Sementara itu, hampir 45 juta pasien COVID-19 dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat virus corona tertinggi nomor satu di dunia saat ini, dengan telah melaporkan total lebih dari 14,3 juta orang yang terinfeksi, termasuk mendekati 280,000 kematian akibat virus ini.