in ,

Studi: Infeksi COVID-19 Inggris Turun 30% Selama Lockdown Nasional Sebulan

Inggris memulai lockdown nasional kedua pada 5 November dan berakhir pada 2 Desember 2020.

CakapCakapCakap People! Infeksi COVID-19 di Inggris berhasil turun 30% saat lockdown nasional diberlakukan selama satu bulan. Demikian sebuah penelitian skala besar terhadap lebih dari 100.000 sukarelawan menunjukkan pada hari Senin, 30 November 2020.

Inggris memulai lockdown nasional kedua pada 5 November untuk mengekang infeksi yang meningkat pesat dan melindungi sistem kesehatannya. Negara itu akan kembali ke pendekatan regional terhadap pembatasan mulai 2 Desember.

Reuters melaporkan, tingkat infeksi turun 30%, dengan 96 orang per 10.000 terinfeksi antara 13 November dan 24 November, menurut hasil studi terbaru yang dilakukan Imperial College London dan Ipsos MORI

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Iterasi terakhir dari penelitian, yang dilakukan antara 16 Oktober hingga 2 November, menunjukkan 130 infeksi per 10.000 orang.

“Penemuan ini menunjukkan kasus-kasus meningkat ketika negara tersebut memasuki lockdown, tetapi ini diikuti oleh penurunan karena langkah-langkah nasional berhasil menurunkan tingkat infeksi di seluruh negeri,” kata departemen kesehatan dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menghadapi kritik dari dalam partainya sendiri atas keputusannya menerapkan lockdown, di mana beberapa orang partainya mengatakan keputusan itu adalah pelanggaran pada kebebasan sipil. Sementara itu, Partai Buruh yang menjadi oposisi mengatakan bahwa Johnson terlalu lambat untuk bereaksi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Jumlah infeksi virus corona di Inggris turun 30 persen saat lockdown nasional. [Foto: Reuters]

Jumlah reproduksi virus diperkirakan 0,88, memperkuat data yang dirilis pada hari Jumat, 27 November 2020 yang menunjukkan jumlah infeksi menyusut antara 0% dan 2% setiap hari.

Sementara pernyataan itu mengatakan prevalensi penyakit itu masih tinggi, itu menunjukkan penurunan tajam di beberapa daerah di Inggris utara yang akan memasuki tingkat pembatasan terberat minggu depan.

Hal itu dapat memicu keresahan lebih lanjut dalam Partai Konservatif Johnson, di mana banyak anggota parlemen tidak senang dengan sistem yang menempatkan lebih dari sepertiga populasi di bawah batasan-batasan yang luas dalam kehidupan sehari-hari.

Menyangkut langkah-langkah itu akan dilakukan pemungutan suara pada hari Selasa, di mana Johnson mungkin menghadapi rasa malu politik karena harus bergantung pada suara partai oposisi untuk mengeluarkan aturan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Australia Tuntut Permintaan Maaf dari China Setelah Gambar Palsu Diposting di Media Sosial

Benci Setengah Mati, 3 Atlet Ini Ternyata Musuh Donald Trump