CakapCakap – Cakap People, imbas dari pandemic covid-19 masih kuat dirasakan. Pengelola gerai ayam goreng KFC PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) juga terkena dampaknya. Keuangan mereka dalam keadaan yang tidak baik. Saat bersamaan, gerai-gerai KFC menyusut bahkan jumlah karyawan pun semakin berkurang.
Dalam laporan resminya, hingga 30 Juni 2020 lalu KFC hanya memiliki 16.830 karyawan tetap. Sebelumnya, pada akhir 2019 mereka tercatat masih memiliki 16.968 karyawan tetap, namun karena pandemic akhirnya pihak KFC merumahkan 138 karyawan tetap.
Sedangkan jumlah gerai mengalami penyusutan 11 gerai dalam tempo 6 bulan saja. Atau bisa diartikan rata-rata ada 2 gerai tutup dalam setiap bulan. Hingga 30 Juni 2020 hanya 737 gerai restoran yang tersisa, padahal akhir tahun lalu mereka masih memiliki 748 gerai restoran.
Dilansir dari CNCB Indonesia, perusahaan mengalami kerugian sepanjang tahun ini. Hal tersebut akibat dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mengurangi penyebaran covid-19. Hingga akhir Juni 2020 kerugian bersih perusahaan mencapai Rp 153,82 miliar.
Kerugian ini disebabkan turunnya pendapatan perusahaan secara tahunan (year in year/YoY) sebesar 25,40% menjadi Ro 2,51 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 3,37 triliun di akhir kuartal ketiga tahun lalu.
KFC belakangan memang jadi buah bibir, terkait merumahkan para pekerja, pemangkasan gaji, hingga penundaan THR para pekerjanya.
Pegawai KFC mengalami penundaan upah di bulan April silam hingga 50%. Namun sebagian ada yang tertunda di kisaran 30%. Itu tergantung grade dari pegawai tersebut. Lebih dari enam bulan berlalu kebijakan tersebut diambil, pembayaran upah yang tertunda rumornya baru dibayarkan akhir bulan ini.
Koordinator Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Anthony Matondang mengungkapkan besarannya pun bakal dipotong kembali.
“Ironisnya dipotong 50%. Jadi yang dikembalikan 50%. Hold-nya tetap berjalan. Katakan Rp 1,2 juta yang di-hold, Rp 600 ribu yang dikembalikan. Tapi masih dipotong. Ini kan nggak berasa sama sekali,” kata Anthony.
Mendengar rumor ini, pihak manajemen angkat suara. Mereka membantah kabar burung tersebut.
“Tidak benar, semua yang di-hold akan dibayar pada waktunya! Kalau dibayar 50%, pasti yang 50% lagi akan dibayar!,” kata Justinus.