CakapCakap – Seperti yang Cakap People ketahui, jika kini kita menjalani fase era new normal. Di mana semua kebiasaan mulai berubah. Kita dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari rutin mencuci tangan, memakai masker ketika bepergian hingga melakukan social distancing.
Tentunya kebijakan tersebut dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19 yang masih membumi. Alhasil muncul aneka inovasi agar masyarakat betah menggunakan penutup wajah bernama masker tersebut. Salah satu inovasinya bakal bikin kamu geleng-geleng kepala, di mana masker tersebut dibanderol dengan harga Rp 21 miliar. Kok bisa?
Permintaan datang dari pengusaha
Melansir dari laman manado.tribunnews, seorang pengusaha dari Los Angeles memutuskan guna mengubah masker putih biru jadi lebih mewah nan bergaya. Ia pun mengirim permintaan pada rumah perhiasan Yvel yang ada di Yerusalem guna mengivoasi masker agar jadi lebih unik.
Rumah perhiasan tersebut dikenal sering menuntaskan pekerjaan yang rumit dengan berlian serta mutiara yang langka. Akibat permintaan tersebut, sang pendiri yakni Isaac Levy pun mulai bekerja serta meminta bantuan 25 pengrajin yang handal.
Kemudian jadilah sebuah penutup wajah atau masker dengan warna gelap yang dilapisi oleh berlian hitam. Agar penampakan lebih manis, berlian putih pun turut disematkan. Ada kualitas ada harga. Di mana harganya tak main-main, yakni dibanderol sekitar 1,5 juta dolar atau senilai dengan Rp 21 miliar.
Tingkat perlindungan yang aman
Masker termahal di dunia tersebut dibuat dari 250 gram emas 18K serta dilapisi oleh 210 karat berlian hitam dan putih. Ada pula 3.608 batu yang masing-masing dikerjakan oleh tangan.
Terdapat lapisan luar serta dalam, di mana bagian dalam bisa dilepas guna memungkinkan filter kelas medis N99 bisa dimasukkan sebelum diatur ke posisi ulang. Ketika dipakai, maka filter N99 tersebut bisa dilepas maupun dibuang.
Lalu baru dapat dipasang sebelum masker digunakan lagi. Alhasil masker berlian tersebut juga memiliki perlindungan tingkat tinggi. Yakni sesuai dengan protokol kesehatan.
Proyek masker tersebut muncul saat Levy melakukan sebuah perjalanan ke Amerika Serikat guna berjumpa dengan para kliennya yang punya penghasilan tinggi. Kendati demikian, Levy enggan menyebutkan nama pengusaha yang membeli masker mahalnya tersebut Cakap People.