in ,

Korea Selatan Tutup Bar, Batasi Restoran, dan Gereja, Menkes: ‘Gelombang Ketiga COVID-19 Semakin Meningkat’

Korea Selatan sudah memperketat pedoman pencegahan menjelang ujian masuk perguruan tinggi tahunan yang sangat kompetitif yang dijadwalkan pada 3 Desember.

CakapCakapCakap People! Seoul, ibu kota Korea Selatan dan daerah sekitarnya akan menutup bar dan klub malam, membatasi pertemuan keagamaan, dan membatasi layanan di restoran, dalam upaya untuk menahan gelombang ketiga infeksi virus korona yang sedang berkembang. Demikian diumumkan Menteri Kesehatan negara itu pada hari Minggu, 22 November 2020.

Melansir laporan Reuters, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 330 kasus virus corona harian baru pada tengah malam pada hari Sabtu, 21 November 2020, di mana jumlah itu turun dari angka 386 dalam satu hari yang dilaporkan pada hari sebelumnya, tetapi ini merupakan hari kelima berturut-turut Korea Selatan mencatat lebih dari 300 kasus baru.

Seorang pria mengenakan masker berjalan di jalan kosong di tengah pandemi COVID-19 di Seoul, Korea Selatan, Selasa lalu. [Foto; REUTERS / Kim Hong-Ji]

“Gelombang ketiga wabah COVID-19 semakin meningkat,” kata Menteri Kesehatan Park Neung-hoo dalam sebuah briefing. Ia menambahkan, situasinya sangat serius dan gawat.

Ia mengatakan, wabah COVID-19 nasional didorong oleh kelompok infeksi di daerah metropolitan Seoul yang padat penduduk, rumah bagi sekitar setengah dari 52 juta penduduk negara itu.

Mulai hari Selasa, 24 November 2020, kedai kopi besar di area Seoul akan diminta untuk hanya menawarkan layanan takeaway dan pengiriman, sementara restoran harus tutup untuk makan di tempat setelah pukul 21.00. Pembatasan lain akan diberlakukan pada fasilitas seperti gym, dengan batasan kehadiran pada pertemuan keagamaan dan acara olahraga.

Sebelumnya, Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pada pertemuan pemerintah bahwa peraturan jarak pencegahan mungkin diperlukan untuk mencegah wabah yang lebih luas, kantor berita Yonhap melaporkan.

“Kami berada pada titik kritis menghadapi sejumlah besar infeksi di seluruh negeri,” kata Chung.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Pada hari Sabtu, 21 November 2020, seorang pejabat KDCA mengatakan Korea Selatan mungkin menghadapi wabah yang melampaui dua gelombang infeksi sebelumnya, jika gagal untuk memblokir penyebaran saat ini.

Korea Selatan sudah memperketat pedoman pencegahan menjelang ujian masuk perguruan tinggi tahunan yang sangat kompetitif yang dijadwalkan pada 3 Desember.

Korea Selatan telah menerapkan upaya pelacakan, pengujian, dan karantina yang agresif untuk membasmi wabah tanpa memberlakukan penguncian. Tetapi negara ini telah dirundung oleh sejumlah kecil infeksi yang terus-menerus, sehingga jumlah total kasus menjadi 30.733 dengan 505 kematian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CEO: Moderna Kenakan Biaya US$ 25 Hingga US$ 37 Per Dosis Vaksin COVID-19

Susah Direngkuh! Hanya 5 Pembalap Inilah yang Berhasil Cicipi Gelar Juara Dunia MotoGP