CakapCakap – Cakap People! Orang yang mengidap virus corona kemungkinan besar akan sangat menular pada minggu pertama setelah gejala muncul. Demikian diungkapkan oleh hasil penelitian baru yang dilakukan di Universitas St Andrews Skotlandia.
Melansir Arab News, studi tersebut menunjukkan bahwa biasanya dalam waktu lima hari sejak gejala pertama kali muncul, orang paling berisiko menularkan virus.
Para peneliti mengatakan, temuan itu menyoroti pentingnya menghindari kontak dengan orang lain segera setelah gejala muncul, dan menjelaskan mengapa virus begitu sulit untuk dikendalikan.
“Ini adalah tinjauan sistematis dan meta-analisis pertama yang secara komprehensif memeriksa dan membandingkan viral load dan pelepasan untuk … tiga virus corona pada manusia,” kata pemimpin penulis studi tersebut, Muge Cevik.
“Ini memberikan penjelasan yang jelas mengapa Sars-CoV-2 menyebar lebih efisien daripada Sars-CoV (SARS) dan Mers-CoV (MERS) dan jauh lebih sulit untuk ditahan,” tambahnya.
“Temuan kami sejalan dengan penelitian pelacakan kontak yang memberi kesan bahwa sebagian besar peristiwa penularan virus terjadi sangat awal, dan terutama dalam lima hari pertama setelah timbulnya gejala, yang menunjukkan pentingnya isolasi diri segera setelah gejala mulai.
“Kami juga perlu meningkatkan kesadaran publik tentang berbagai gejala yang terkait dengan penyakit, termasuk gejala ringan yang mungkin terjadi lebih awal selama infeksi dibandingkan gejala yang lebih menonjol seperti batuk atau demam,” jelasnya.
Temuan ini berbeda dengan wabah sebelumnya, seperti SARS dan MERS, di mana tingkat penularan mencapai puncaknya antara tujuh dan 14 hari setelah gejala pertama kali muncul, membuat mereka jauh lebih mudah dikendalikan.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 58,6 juta orang di seluruh dunia sejak pertama diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Virus tersebut telah merenggut nyawa lebih dari 1,3 juta orang saat artikel ini naik, sedangkan pasien yang dinyatakan pulih sebanyak lebih dari 40,5 juta secara global.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat virus corona tertinggi di dunia, dengan telah mencatatkan lebih dari 12,4 juta kasus terkonfirmasi, termasuk lebih dari 261.000 kematian sejauh ini.