in ,

Tokyo Bersiap Naikkan Status Kewaspadaan Virus Corona Ke Level Tertinggi

Namun, sejauh ini Jepang masih jauh dari angka kritis infeksi dan kematian yang terlihat di banyak negara Barat, dengan sekitar 121.000 kasus positif dan 1.920 kematian dilaporkan.

CakapCakapCakap People! Tokyo sedang bersiap untuk menaikkan tingkat kewaspadaan virus corona ke level tertinggi dari empat tingkat karena jumlah kasus positif di ibu kota Jepang itu terus meningkat. Demikian menurut laporan harian Nikkei, Rabu, 18 November 2020, yang dilansir Reuters.

Sebagai bagian dari langkah tersebut, pemerintah metropolitan sedang mempertimbangkan untuk meminta beberapa bisnis mempersingkat jam kerja mereka lagi, kata surat kabar tersebut, mengutip beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya. Pengumuman akan dilakukan pada hari Kamis, 19 November 2020, kata Nikkei.

Otoritas Tokyo tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Tokyo telah menurunkan tingkat kewaspadaan ke peringkat tertinggi kedua pada 10 September setelah jumlah infeksi harian turun dari puncak musim panas dengan 400 lebih kasus. Namun, sejak awal bulan ini, infeksi harian cenderung meningkat, mencapai level tertinggi tiga bulan dari 393 kasus minggu lalu.

Tingkat kewaspadaan tertinggi menunjukkan bahwa “infeksi menyebar”, versus “infeksi yang tidak terlalu serius tampaknya menyebar”.

Namun, sejauh ini Jepang masih jauh dari angka kritis infeksi dan kematian yang terlihat di banyak negara Barat, dengan sekitar 121.000 kasus positif dan 1.920 kematian dilaporkan.

Pengujian juga jauh lebih rendah, hanya beberapa ribu sehari untuk Tokyo, kota dengan populasi 14 juta.

Nikkei mengatakan ibu kota akan mempertahankan tingkat kewaspadaannya untuk kesiapan medis di level tertinggi kedua, menunjukkan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas tetapi kondisinya belum ketat. Menurut website kota, 1.281 pasien saat ini dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dibandingkan dengan kapasitas 2.640 tempat tidur.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Ancaman gelombang ketiga COVID-19

Diberitakan sebelumnya bahwa Prefektur Osaka, Hyogo dan Saitama semuanya melaporkan rekor peningkatan dalam satu hari sejak wabah virus corona, sementara itu juga terjadi peningkatan pesat infeksi cluster di wilayah utara seperti Hokkaido, yang merupakan tujuan wisata populer.

“Ini dapat dianggap sebagai gelombang ketiga (dari virus corona),” ungkap kata Toshio Nakagawa, kepala Asosiasi Medis Jepang, seperti dikutip Kyodo News.

Ancaman serangan gelombang ketiga vrus corona di Jepang ini datang di tengah upaya pemerintah melonggarkan pembatasan demi perbaikan ekonomi nasional.

Pemerintah Jepang bahkan meluncurkan program subsidi perjalanan domestik pada bulan Juli lalu, yang memungkinkan orang-orang melakukan perjalanan wisata dengan biaya lebih murah.

Baru-baru ini Jepang juga mulai membuka pintu masuk bagi wisatawan asing dari negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Selandia Baru, dan Vietnam plus Taiwan untuk kedatangan non-turis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Krisis Flu Burung di Eropa: Picu Kepanikan, 25.000 Ayam Dimusnahkan dan Ekspor Telur Dihentikan

Nicklas Bendtner Masih Aja Nyablak, Baru-baru Ini Ungkap Hari Pertamanya di Juventus