in ,

Mantan Pejabat Tinggi AS: AS dan China Menuju Konflik yang Mirip Perang Dunia I

China dan Amerika Serikat (AS) bersiap untuk perang habis-habisan kecuali jika Presdien terpilih Joe Biden bertindak cepat untuk menghentikan “bencana” yang akan datang.

CakapCakapCakap People! China dan Amerika Serikat (AS) bersiap untuk perang habis-habisan kecuali jika Presdien terpilih Joe Biden bertindak cepat untuk menghentikan “bencana” yang akan datang. Demikian seorang mantan pejabat tinggi AS memperingatkan.

Menurut laporan Express.co.uk, Selasa, 17 November 2020, mantan Menteri Luar Negeri, Henry Kissinger, yang menonjol dalam kebijakan luar negeri Amerika selama Perang Dingin, mengatakan kedua belah pihak saat ini sedang menuju konflik yang mirip dengan Perang Dunia Pertama.

Kissinger juga memperingatkan, karena teknologi militer yang tersedia sekarang, konflik apa pun hampir tidak mungkin dikendalikan. Dia juga mengkritik Donald Trump karena merusak hubungan dengan China dan rendahnya tingkat diplomasi dengan Presdien China, Xi Jinping.

Henry Kissinger. [Foto: PA]

Kissinger memperingatkan Presiden terpilih Joe Biden sekarang memiliki tugas serius untuk memulihkan hubungan dan mengakhiri kemungkinan konflik antara kedua belah pihak.

Berbicara di Forum Ekonomi Baru Bloomberg, dia berkata: “Kecuali ada dasar untuk beberapa tindakan kerja sama, dunia akan tergelincir ke dalam bencana yang sebanding dengan Perang Dunia I.

“Amerika dan China kini semakin mengarah ke konfrontasi, dan mereka melakukan diplomasi dengan cara konfrontatif.”

“Bahayanya adalah akan terjadi beberapa krisis yang melampaui retorika menjadi konflik militer yang sebenarnya.”

Meskipun Kissinger mengklaim bahwa Presiden saat ini benar untuk menekankan cengkeraman China pada ekonomi dunia, dia bersikeras bahwa diperlukan pendekatan diplomatik baru.

Dia juga memperingatkan kedua belah pihak harus setuju untuk menghindari konflik militer meskipun ada erosi dalam hubungan.

Dia menambahkan: “Amerika Serikat dan China tidak pernah menghadapi negara-negara yang besarnya kira-kira sama dengan yang lain.

“Ini adalah pengalaman pertama. Dan kita harus menghindari hal itu berubah menjadi konflik, dan mudah-mudahan mengarah pada upaya kerja sama. “

Foto: AFP

Hubungan antar negara telah mencapai level krisis karena meningkatnya dominasi China di Laut China Selatan, Huawei dan kontroversi seputar wabah virus corona.

Trump terus-menerus menyalahkan China atas wabah itu dan mempertanyakan bagaimana virus itu menyebar dari negara bagian itu.

Ketegangan juga berkobar atas dugaan perlakuan China terhadap Muslim Uyghur di Xinjiang dan penerapan hukum keamanan Hong Kong.

Pekan lalu, Partai Komunis China mendiskualifikasi pejabat di Hong Kong karena tuduhan kesetiaan mereka kepada negara. Awalnya, empat anggota parlemen dicopot sebelum pengunduran diri massal diumumkan sebagai protes atas keputusan tersebut.

Kini, AS mengancam akan mengambil tindakan terhadap China setelah melanggar komitmen internasionalnya di bawah kebijakan satu negara dua sistem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dirjen WHO: Vaksin Saja Tidak Akan Mengakhiri Pandemi COVID-19

Guru Besar FKM UI: Satu Orang Positif COVID-19 Habiskan Biaya Perawatan Rata-rata Rp 180 Juta, Tertinggi Rp 446 Juta