CakapCakap – Cakap People! Jepang melaporkan pada hari Rabu, 11 November 2020, rekor hampir 1.547 kasus corona baru dalam satu hari. Ini merupakan angka harian tertinggi sejak awal Agustus, di tengah tanda-tanda seperti yang dikatakan beberapa ahli kesehatan sebagai “gelombang ketiga” infeksi saat suhu yang lebih dingin datang dan warga menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan tanpa ventilasi yang cukup.
Penghitungan nasional yang dihimpun oleh Kyodo News berdasarkan informasi resmi, rekor satu hari terjadi pada 7 Agustus lalu yang mencatatkan 1.596 kasus setelah daerah dengan populasi perkotaan yang besar melihat lonjakan dalam jumlah kasus baru.
Tokyo mengonfirmasi 317 kasus baru dalam satu hari, melampaui angka 300 untuk pertama kalinya sejak 20 Agustus, menjadikan total kumulatifnya menjadi 33.377, tertinggi sejauh ini di antara 47 prefektur di negara itu.
Prefektur Osaka, Hyogo dan Saitama semuanya melaporkan rekor peningkatan dalam satu hari sejak wabah virus, sementara itu juga terjadi peningkatan pesat infeksi cluster di wilayah utara seperti Hokkaido, yang merupakan tujuan wisata populer.
“Ini dapat dianggap sebagai gelombang ketiga (dari virus corona),” ungkap kata Toshio Nakagawa, kepala Asosiasi Medis Jepang, seperti dikutip Kyodo News.
Laporan terbaru pada hari Rabu membuat Jepang kini mencatat total kasus nasional sebanyak 112.767 kasus. Sementara angka meninggal dunia sudah mencapai 1.876.
Meskipun data menunjukkan jumlah yang terus meningkat, kementerian terkait masih belum akan mengumumkan status darurat terkait penyebaran virus corona ini.
“Pada tahap ini, kami tidak berada dalam situasi untuk menyatakan keadaan darurat. Pemerintah akan meningkatkan langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas karena tren peningkatan menjadi mencolok,” kata Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas penanganan virus corona di Jepang.
Ancaman serangan gelombang ketiga corona di Jepang ini datang di tengah upaya pemerintah melonggarkan pembatasan demi perbaikan ekonomi nasional.
Pemerintah Jepang bahkan meluncurkan program subsidi perjalanan domestik pada bulan Juli lalu, yang memungkinkan orang-orang melakukan perjalanan wisata dengan biaya lebih murah.
Baru-baru ini Jepang juga mulai membuka pintu masuk bagi wisatawan asing dari negara-negara seperti Australia, Korea Selatan, Singapura, Thailand, Selandia Baru, dan Vietnam plus Taiwan untuk kedatangan non-turis.