in ,

Satgas COVID-19: Masyarakat Abaikan Protokol Kesehatan Selama Liburan

Sudah hampir delapan bulan berlangusng sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia pada Maret lalu.

CakapCakapCakap People! Sudah hampir delapan bulan berlangusng sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Indonesia pada Maret lalu. Sejak itu, masyarakat telah terbiasa dengan “3M” protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan dan Menjaga jarak sosial.

Di tengah kampanye protokol kesehatan yang kuat, data yang dibagikan oleh satuan tugas COVID-19 nasional menunjukkan bahwa banyak masyarakat mengabaikan protokol kesehatan selama liburan akhir pekan panjang baru-baru ini.

Melansir The Jakarta Post, Kepala Satgas Data dan Teknologi Informasi Dewi Nur Aisyah mengatakan dalam konferensi pers virtual pada hari Rabu, 4 November, bahwa mereka menerima lebih banyak laporan pelanggaran protokol kesehatan selama hari libur nasional terakhir dari 28 Oktober hingga 1 November dibandingkan hari biasa.

Petugas kebersihan menyemprotkan disinfektan di jalan-jalan Wijilan Kidul, Yogyakarta. [Foto: Jakarta Post / Donny Fernando]

Laporan tersebut disampaikan oleh petugas lapangan yang terdiri dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri (Polri) dan Satpol PP, di 407 kabupaten dan kota serta 34 provinsi.

Berdasarkan data, terdapat 600.000 kasus setiap hari ketika orang ditemukan melanggar protokol kesehatan di tempat-tempat wisata saat liburan. Selain itu, data juga menunjukkan bahwa lebih dari 1 juta orang di tempat-tempat wisata dimonitor karena melanggar protokol.

Dewi mengatakan, tingkat kepatuhan terhadap kebijakan pemakaian masker pada 21 Oktober, seminggu sebelum libur, mencapai 88,62 persen. Namun, angkanya turun menjadi 88,5 persen pada 28 Oktober. Pada akhir pekan, persentasenya bahkan lebih rendah.

Berdasarkan data, pada 24 Oktober, tingkat kepatuhan terhadap kebijakan memakai masker di tempat-tempat wisata sebesar 89,09 persen, dan turun menjadi 86,35 persen pada 31 Oktober saat long weekend.

Diakui Dewi, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan pakai masker sangat baik dengan rata-rata di atas 80 persen.

“Artinya orang sudah terbiasa memakai masker saat keluar. Namun, [data] menunjukkan penurunan pada long weekend, terutama jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya, ”ujarnya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Dewi juga mengatakan jumlah masyarakat yang diingatkan tentang protokol kesehatan juga meningkat menjadi 72,86 persen. Ia menjelaskan bahwa petugas lapangan tidak hanya memantau kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, tetapi mereka juga bertanggung jawab untuk mengedukasi mereka tentang pentingnya mengikuti protokol.

Pemerintah telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan lonjakan kasus COVID-19 setelah libur panjang.

Selain mengkampanyekan protokol kesehatan, Satgas melaksanakan beberapa langkah kerja sama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah jelang hari libur, antara lain meluncurkan program pengawasan karantina, penerbitan kartu siaga kesehatan elektronik serta pemasangan sarana dan perlengkapan di pelabuhan dan bandara untuk mendukung protokol kesehatan virus corona.

“Kami juga sudah melakukan langkah antisipatif di rumah sakit. [Kami] sedang berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan fasilitas [kesehatan] setempat serta telah menyiapkan sarana dan prasarana di rumah sakit [rujukan],” kata Wiku Adisasmito, juru bicara satuan tugas dan koordinator tim ahli, Selasa, 3 November.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

IDI: Cukup Cuci Masker Kain Pakai Deterjen Biasa atau yang Mengandung Klorin

KPK Inggris Investigasi Garuda Indonesia dan Bombardier atas Dugaan Korupsi