in

Jarum Ultra Tipis ini Bisa Langsung Menembus Otak

Satu tindakan yang paling sulit dilakukan  di dunia medis adalah ketika berhubungan dengan otak. Sekilas sepele, tapi dampaknya luar biasa besar jika terjadi kesalahan. Sudah banyak inisiatif dan teknologi ditemukan agar tindakan terhadap otak tidak menghasilkan dampak berbahaya. Salah satunya adalah teknologi jarum suntik ultra tipis yang baru-baru ini ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Alat hasil pengembangan mereka ini menjadikan otak layaknya bagian tubuh lain, yang dapat dengan mudah disuntikkan obat tanpa melakukan operasi bedah sama sekali. Berbeda dengan jarum suntik lainnya, alat yang dikembangkan oleh Canan Dagdeviren di bawah bimbingan Robert Langer, Michael Cima dan Ann Graybiel ini hanya sanggup menghantarkan obat dengan volum sangat kecil, yakni 1 mm kubik.

Meski begitu, karena dapat langsung diinjeksikan ke otak, alat suntik ini dapat dengan mudah diarahkan ke wilayah otak tertentu, tepatnya ke area otak yang memang terkena penyakit, sehingga tidak mempengaruhi fungsi normal bagian otak lainnya.

Dagdeviren (tengah) memegang alat yang ia kembangkan selama dalam pendidikan post-doktoralnya diapit oleh Graybiel (kiri), Cima (kanan), and Langer (paling kiri).
Jarum suntik ultra tipis temuan peneliti via news.mit.edu

Alat ini sendiri terdiri dari sejumlah tabung yang terdapat dalam sebuah jarum dengan ukuran sebesar rambut manusia. Dengan ukuran segitu, gaes, para peneliti ini sanggup menginjeksikan satu atau lebih obat jauh ke dalam otak dengan kontrol volum atau dosis dan sasaran yang tak mungkin meleset. Mereka sendiri sudah menjajal ke tikus dan terbukti efektif untuk menyasar bagian otak tertentu sehingga hewan tersebut sembuh.

Dagdeviren mengatakan kalau cara ini lebih efektif ketimbang pengobatan secara suntik maupun oral, sekaligus memungkinkan dilakukannya manipulasi perilaku seiring dengan pemberian obat. Selebihnya, alat suntik hasil pengembangannya itu mempermudah upaya kita untuk memahami penyakit yang ada hubungannya dengan otak seperti Parkinson atau Alzheimer.

Selama ini, pengobatan penyakit yang ada hubungannya dengan otak memiliki efek samping karena cara kerjanya yang dirasakan oleh bagian otak lainnya. Atas dasar itulah alat suntik ini dikembangkan, yakni untuk meminimalisasi paparan obat dengan cara menginjeksikannya secara langsung ke bagian otak yang terkena penyakit.

Awalnya, mereka menjajal membuat miniature cannula yang dapat menyasar area otak yang sangat kecil. Cannula sendiri merupakan sebuah tabung super tipis yang biasa digunakan untuk menghantarkan obat ke otak. Nah, cannula besutan Dagdeviren dan para pembimbingnya ini punya diameter 30 mikrometer dan panjang 10 cm.

Tabung-tabung cannula tersebut kemudian ditempatkan di sebuah jarum dari stainless steel dengan diameter 150 mikron. Inilah yang membuat alat besutan mereka sangat stabil dan kuat sehingga bisa digunakan di posisi manapun.

Tampilan alat mungil yang berhasil dikembangkan oleh tim dari MIT untuk menginjeksikan obat ke otak.
Cannula berdiameter 30mikrometer dan panjang 10cm via news.mit.edu

Berhubung penelitian ini ditujukan untuk mempelajari respon otak, ujung cannula dihubungkan dengan sebuah elektroda guna memantau aktivitas neural tak lama setelah obat diberikan. Alhasil, perubahan mekanis maupun kimiawi otak dapat dipantau dan dipelajari dengan seksama. Dan, perilaku otak pun dapat dengan mudah dipelajari dan diperbandingkan antara kondisi sebelum dan sesudah pemberian otak.

Fitur unik lainnya, nih, gaes, cannula besutan Dagdeviren dkk tersebut dapat diproduksi dengan sembarang panjang dan diameter sehingga pas untuk segala ukuran otak. Penelitian yang turut didanai oleh National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering tersebut dapat dikatakan sempurna dan siap untuk dikomersilkan.****

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Dia Belum Cocok Bersanding Denganmu Berdasarkan 4 Pertanda Ini

Selalu Diam dan Memendam Masalah, 4 Bahaya Ini Akan Mengintai Hubunganmu