CakapCakap – Cakap People, gempa bumi yang mengguncang Turki pada Jumat, 30 Oktober 2020 telah meluluh lantakkan sejumlah bangunan. Gempa dengan skala 7.0 magnitudo ini berada di Kota Izmir, salah satu pusat kota wisata. Puluhan warga tewas dan sebagian masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
Petugas sedang berusaha mengevakuasi korban, banyak cerita pilu dan keajaiban dibalik penyelamatan para korban. Salah satunya adalah kisah dramatis saat menyelamatkan seorang ibu dan tiga anaknya. Keluraga tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat setelah terjebak selama 18 jam di bawah bangunan yang runtuh.
Dilansir dari Tempo, tim penyelamat tengah berusaha menyelamatkan anak nomor empat. Namun, satu dari tiga anak yang sudah berhasil dievakuasi, meninggal usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Anak itu masuk dalam daftar dari 37 orang yang tewas dalam gempa Jumat kemarin,” kata Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca.
Sedangkan Wali Kota Aegean, Tunc Soyer, mengatakan pihaknya merasa gembira mendengar kabar adanya sebuah keajaiban di tengah-tengah upaya penyelamatan ini. Tim penyelamat juga mendapatkan apresiasi atas kerja kerasnya yang tak kenal lelah.
Gempa menghancurkan setidaknya 20 bangunan di Kota Izmir. Musibah ini menimbulkan kepanikan serta memicu tsunami yang menghantam daerah pesisir serta pulau. Tunc Soyer mengatakan sekitar 180 orang saat ini masih terjebak dalam puing-puing.
Sementara itu Presiden Turki, Tayyip Erdogan menyebutkan ada 885 orang warga terluka, 15 di antaranya dalam kondisi kritis. Saat berita ini diturunakan, korban meningal dunia bertambah menjadi 69 orang, Senin (2/11/2020).
Proses penyelamatan warga yang tertimbun reruntuhan tidaklah mudah. Tim penyelamat juga dihadapkan pada resiko besar karena ada ratusan gempa susulan. Sumber mengatakan hingga Sabtu sore, 31 Oktober 2020, operasi pencarian sudah selesai di delapan gedung dan kini berlanjut di sembilan lainnya.
Sementara itu Bulldozer dengan cepat membersihkan puing-puing dari bangunan yang runtuh. Tak sedikit penyelamat yang berusaha membongkar dinding dengan tangan karena kondisi yang mendesak.
Tim penyelamat juga mendirikan sekitar 300 tenda untuk masyarakat yang kehilangan tempat tinggal di kota. Mereka memasang 600 tenda lagi dalam perjalanan menuju lokasi bencana.