CakapCakap – Cakap People! Uni Eropa (UE) akan membiayai transfer pasien lintas batas di dalam blok tersebut untuk mencegah rumah sakit kewalahan karena infeksi COVID-19 dan rawat inap melonjak di benua tersebut.
Setelah melakukan konferensi video dengan para pemimpin UE untuk membahas krisis kesehatan pada hari Kamis, 29 Oktober 2020, Kepala Komisi UE, Ursula von der Leyen, mengatakan eksekutif UE telah menyediakan 220 juta euro (260 juta dolar AS) untuk memindahkan pasien COVID-19 melintasi perbatasan.
“Penyebaran virus akan membebani sistem perawatan kesehatan kita jika kita tidak segera bertindak,” katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat, 30 Oktober 2020.
Pada pertemuan itu para pemimpin sepakat untuk mengoordinasikan upaya yang lebih baik untuk memerangi virus karena infeksi di Eropa melebihi 10 juta, menjadikan benua itu lagi-lagi pusat pandemi.
Negara-negara UE ingin menghindari perpecahan yang membayangi blok yang beranggotakan 27 negara itu pada awal pandemi, ketika negara-negara saling bersaing untuk membeli peralatan medis yang langka.
Untuk melacak infeksi dengan lebih baik, von der Leyen mengatakan UE akan bekerja untuk validasi cepat pada uji antigen cepat tingkat UE, yang memungkinkan hasil lebih cepat daripada kit molekul PCR (polymerase chain reaction) standar.
Komisi juga mengintensifkan upayanya untuk mendapatkan vaksin potensial melawan virus corona baru.
UE sedang dalam pembicaraan dengan empat perusahaan, dan telah menandatangani kesepakatan pasokan dengan tiga lainnya, katanya.
UE telah mengamankan vaksin potensial yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca, Sanofi dan Johnson & Johnson.
Sebelumnya diberitakan, hanya sebagian dari populasi Eropa yang akan mendapatkan vaksin corona sebelum tahun 2022, demikian diungkapkan pejabat Uni Eropa (UE) dalam pertemuan internal. Pasalnya, vaksin yang diamankan oleh blok tersebut mungkin tidak terbukti efektif atau mungkin tidak diproduksi dalam dosis yang cukup.
Uni Eropa, kelompok yang beranggotakan 27 negara Eropa, dengan populasi 450 juta ini, telah memesan lebih dari 1 miliar dosis vaksin COVID-19 potensial dari tiga produsen obat tersebut. Mereka juga sedang menegosiasikan pembelian di muka sebanyak satu miliar botol lagi dengan perusahaan lain.