CakapCakap – Cakap People! Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor satu hari untuk infeksi virus corona baru pada Kamis, 29 Oktober 2020, dengan melaporkan lebih dari 91.000 kasus baru, menurut penghitungan yang dihimpun Reuters. Tambahan jumlah kasus tersebut membuat rawat inap juga mencapai level tertinggi baru di banyak negara bagian.
Reuters melaporkan, lonjakan kasus virus corona ini terjadi kurang dari seminggu sebelum pemilihan umum presiden AS yang bakal dihelat pada Selasa, 3 November 2020.
Di antara wilayah yang paling terpukul oleh lonjakan COVID-19 terbaru ini adalah negara bagian yang diperebutkan dengan panas seperti Ohio, Michigan, North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin yang akan memainkan peran penting dalam memutuskan apakah Presiden Republik Donald Trump mendapatkan masa jabatan kedua atau penantang dari Partai Demokrat Joe Biden yang menjadi presiden baru.
Virus corona juga menyebar dengan cepat ke tingkat rekor di sejumlah wilayah Eropa. Alhasil, Prancis dan Jerman mengumumkan penguncian nasional pada minggu ini.
Rekor satu hari sebelumnya untuk kasus virus corona di AS adalah 84.169 yang terjadi pada 23 Oktober lalu. Namun, rekor infeksi harian secara global masih dipegang India yang sempat menyentuh 97.894 infeksi pada 17 September 2020 lalu.
Satuan tugas virus corona Gedung Putih mengatakan, Negeri Paman Sam sedang menuju ke arah yang salah dan memperingatkan penyebaran “tak henti-hentinya” ini membutuhkan tindakan agresif untuk mengekang infeksi baru.
Pada hari Kamis, 12 negara bagian menetapkan rekor satu hari untuk kasus baru. Yakni, Illinois, Indiana, Maine, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, New Mexico, North Carolina, North Dakota, Ohio dan Oregon.
Selain infeksi baru, kematian dan rawat inap juga meningkat. Untuk ketiga kalinya pada bulan Oktober, lebih dari 1.000 orang meninggal karena virus dalam satu hari pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.
Lebih dari 229.000 orang telah meninggal dunia karena COVID-19 di Amerika Serikat, jumlah kematian tertinggi di dunia.
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat lebih dari 50 persen pada Oktober menjadi 46.000, tertinggi sejak pertengahan Agustus.