CakapCakap – Cakap People! Taman hiburan Disneyland milik Walt Disney di Paris akan ditutup lagi karena Prancis kembali menerapkan penguncian atau lockdown untuk melawan gelombang kedua infeksi virus corona, kata perusahaan itu pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Reuters melaporkan, Disneyland Paris telah ditutup pada Maret untuk membantu memerangi pandemi dan dibuka kembali pada Juli. Taman kembali ditutup pada 29 Oktober.
Di bawah tindakan Prancis yang berlaku pada hari Jumat, 30 Oktober 2020, warga akan diminta untuk tinggal di rumah mereka kecuali untuk membeli barang-barang penting, mencari pertolongan medis atau berolahraga hingga satu jam sehari.
Mereka akan diizinkan untuk pergi bekerja jika pimpinan mereka menganggap tidak mungkin bagi mereka untuk melakukan pekerjaan itu dari rumah. Sekolah akan tetap buka.
Taman Disney di Hong Kong, Shanghai, Tokyo, dan Florida tetap buka dengan batasan kehadiran dan perlindungan lainnya untuk mengekang penyebaran virus corona.
Disneyland di California telah ditutup sejak Maret. Perusahaan mengumumkan pada bulan September bahwa mereka merumahkan 28.000 pekerja, kebanyakan dari mereka di taman hiburan AS.
Prancis telah melaporkan total 1.282.769 kasus COVID-19 pada hari Kamis, 29 Oktober 2020, setelah bertambah 47.637 infeksi dalam 24 jam terakhir. Sementara itu angka kematian sudah mencapai 36.020, setelah mendapat tambahan 235 orang meninggal akibat virus tersebut per Kamis.
Dewan Ilmiah: Kasus COVID-19 Baru di Prancis Bisa Capai 100.000 Per Hari
Cakap People! Prancis mungkin bakal mengalami 100.000 kasus COVID-19 baru per hari — dua kali lipat dari angka resmi terbaru. Demikian diungkapkan Profesor Jean-François Delfraissy, yang memimpin dewan ilmiah yang menasihati pemerintah Prancis tentang pandemi kepada radio RTL, pada hari Senin, 26 Oktober 2020.
“Mungkin ada lebih dari 50.000 kasus per hari. Kami memperkirakan, dalam komite ilmiah, kita berada di wilayah 100.000 kasus lebih per hari,” kata Delfraissy seperti dilansir Reuters.
Prancis, ekonomi terbesar kedua zona euro, saat ini sedang memeriksa apakah akan memperketat langkah-langkah penguncian lebih lanjut untuk mengekang kebangkitan virus Covid-19, setelah memberlakukan jam malam di kota-kota besar termasuk Paris.