CakapCakap – Cakap People! Tingkat sewa perkantoran di Singapura mengalami penurunan paling tajam dalam 11 tahun pada kuartal ketiga, data resmi menunjukkan pada hari Jumat, 23 Oktober 2020, ketika pandemi COVID-19 telah menghantam permintaan sewa guna usaha untuk real estat komersial di pusat bisnis regional.
Melansir Reuters, Jumat, 23 Oktober 2020, data dari Urban Redevelopment Authority menunjukkan permintaan sewa untuk ruang kantor turun 4,5% setiap tiga bulan pada Juli-September. Ini merupakan penurunan kuartalan terbesar sejak periode April-Juni 2009, ketika harga sewa turun 7,7%.
Singapura yang menghadapi resesi terdalam akibat pandemi, telah menerapkan langkah-langkah karantina wilayah (penguncian) pada awal tahun ini dan telah mendorong pekerja kantoran untuk bekerja dari rumah, meskipun beberapa aturan mereda ketika kasus virus corona menurun.
“Pasar perkantoran dapat terus menghadapi hambatan yang signifikan dalam beberapa kuartal berikutnya,” kata Christine Li dari konsultan real estate Cushman & Wakefield.
Namun, pasar sewa perkantoran Singapura akan mendapat manfaat dari rencana ekspansi perusahaan seperti pemilik TikTok ByteDance dan raksasa game Tencent Holdings Ltd, tambahnya.
Meskipun kemerosotan ekonomi yang lebih luas, pasar rumah pribadi Singapura telah bertahan dan harga naik 0,8% pada kuartal ketiga, tidak berubah dari data sebelumnya. Justru lebih tinggi 0,3% dari kuartal kedua.
Data pekan lalu menunjukkan penjualan rumah pribadi di Singapura naik ke level tertinggi lebih dari dua tahun pada September, dengan analis mengutip suku bunga rendah dan tanda-tanda ekonomi negara kota itu pulih dari tekanan virus corona.
Singapura telah melaporkan total sebanyak 57.951 kasus COVID-19, setelah mendapat tambahan 10 kasus baru pada hari Jumat, 23 Oktober 2020. Sementara itu, angka kematian tercatat total 28 orang.