CakapCakap – Cakap People, kota Chicago adalah kota terbesar di Amerika Serikat yang memiliki banyak sekali keunikan. Sayangnya, kota yang dijuluki Windy City tersebut sepertinya adalah kota yang sangat nyaman untuk tikus.
Pasalnya, Chicago memegang rekor yang mengerikan di Amerika yaitu Kota Dengan Tikus Terbanyak. Yang memberikan label tersebut adalah perusahaan jasa pengendali hama, Orkin. Ini rekor yang mengerikan karena Chicgao sudah enam kali memegang gelar tersebut.
Ben Hottel, entomologis dari Orkin, menjelaskan bahwa predikat Kota Dengan Tikus Terbanyak diberikan berdasarkan frekuensi pengendalian hama yang berlangsung setiap tahunnya. Dan sepanjang 2020, Chicago belum berhasil menurunkan persentase populasi tikus dibandingkan kota-kota lainnya yang saling bertukar peringkat.
“Tikus adalah ahlinya dalam mengendus makanan dan tempat penampungan. Properti-properti hunian adalah habitat ideal untuk mereka. Begitu mereka berhasil menetap, mereka akan cepat berkembang biak,” ujar Hottel, pada Ahad, 18 Oktober 2020.
Dikutip dari Tempo Hottel menjelaskan bahwa sebenarnya Chicago sudah berupaya keras untuk mengendalikan hewan pengerat ini. Kota tersebut berulang kali mencoba berbagai cara menekan populasi tikus di wilayah mereka. Bahkan, mereka membentuk satgas pengendalian tikus, namun seperti yang terlihat upaya yang dilakukan sama sekali tidak membuahkan hasil.
Satgas Tikus pertama kali dibentuk Chicago tahun 2016 lalu. Saat itu, keluhan tentang tikus meningkat hingga 67 persen dibandingkan 2015. Alhasil, Pemerintah Kota Chicago mendeklarasikan “Perang Terhadap Tikus”.
“Namun, seiring dengan mulai datangnya musim salju, jumlah tikus berpotensi bertambah pesat. Mereka mulai mencari tempat hangat untuk bertahan dan berkembang biak,” ujar Hottel.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, CDC, ikut berkomentar terkait permasalahan populasi tikus di Chicago. Mereka bahkan mengaitkannya dengan pandemic Covid-19. Dalam situsnya, CDC mengatakan bahwa dengan ditutupnya tempat-tempat makan untuk menekan pandemi COVID-19 justru akan meningkatkan aktivitas tikus.
Menurut CDC, penyebabnya karena tikus-tikus tersebut mulai kehilangan sumber makanan. Biasanya mereka mendapatkan sumber makanan dari limbah rumah makan. Mereka keluar dari sarang dan menuju pemukiman untuk mendapatkan makanan.
“Program pengendalian hama kemungkinan akan meningkat seiring dengan makin agresifnya tikus,” ujar pernyataan CDC.