CakapCakap – Cakap People, pandemi Covid-19 telah merubah banyak sekali kebiasaan. Yang akrab dengan aktifitas di luar rumah, kini harus menahan diri untuk tetap tinggal di rumah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk mengurangi penularan virus yang berasal dari Wuhan tersebut.
Berdiam diri di rumah bukan berarti membatasi aktifitas lainnya. Seorang pria Palestina ini contohnya, selama menjalani karantina wilayah di daerahnya ia membuat mobil dengan tangannya sendiri.
Dikutip Sindo News dari Al-Monitor, pria bernama , Riyad al-Amleh ini berhasil membuat sebuah mobil klasik yang ia desain dan produksi sendiri. Pria berusia 45 tahun tersebut mengatakan sejak pemerintah Palestina mengumumkan karantina pada bulan Maret lalu, ia sudah memikirkan untuk mengisi waktu luang dengan membuat mobil klasik yang ia beri nama Nouh.
Riyad al-Amleh memang penggemar mobil klasik namun di Palestina tidak ada yang menjual mobil tersebut.
“Karantina begitu lama dan membosankan jadi saya berpikir untuk membuat sesuau yang berguna. Saya lansung terpikir membuat mobil klasik yang kuat nuansa tahun 1920-an. Di Palestina tidak ada mobil klasik yang dijual dan untuk mengimpornya dari luar butuh biaya yang sangat besar. Dari situlah saya berusaha membuatnya sendiri,” terang Riyad.
Riyad memiliki pengalaman di bidang otomotif. Saat di bangku sekolah, ia mengambil bidang otomotif. Riyad juga berjualan sparepart dan mobil-mobil baru. Jadi, tidak sulit baginya menemukan sparepart untuk membuat mobil impiannya.
Jauh sebelum pandemi, Riyad pernah membuat mobil jip yang diberi nama Adam. Namun Adam sama sekali tidak memiliki mesin. Riyad hanya membuat badan mobil sebagai langkah awal membuat mobil lain ke depannya.
Butuh waktu empat bulan bagi Riyad menyelesaikan mobil impiannya. Begitu larangan untuk keluar rumah dicabut pemerintah, Riyad langsung menguji mobil karyanya di sekitaran rumahnya.
Mobil dengan mesin 1.800 cc itupun ternyata masih bisa berjalan dengan baik. Keberhasilan Riyad langsung menarik perhatian. Banyak yang ingin membeli mobil buatan Riyad namun ia tak berniat menjualnya.
Sayangnya, Riyad tidak bisa mengendarai mobil tersebut di jalan raya. Karena kepolisian setempat tidak mau mengeluarkan surat buat mobilnya itu. “Saya berharap pemerintah mau peduli dengan mobil ini sehingga saya bisa mengendarainya kemana saja,” pungkas Riyad.