CakapCakap – Cakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sekitar 1 dari 10 orang mungkin telah terinfeksi virus corona baru, membuat sebagian besar populasi dunia rentan terhadap penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus tersebut.
Melansir Reuters, Mike Ryan, pakar kedaruratan utama WHO, mengatakan kepada Dewan Eksekutif badan tersebut, wabah virus corona sedang melonjak di beberapa bagian Asia Tenggara. Dan, kasus serta kematian meningkat di beberapa bagian Eropa dan wilayah Mediterania Timur.
“Perkiraan terbaik kami saat ini, sekitar 10 persen populasi global mungkin telah terinfeksi oleh virus corona. Ini bervariasi tergantung negara, bervariasi dari perkotaan ke pedesaan, bervariasi tergantung pada kelompok,” katanya.
“Tapi, yang dimaksud adalah bahwa sebagian besar dunia tetap berisiko,” kata Ryan, Senin, 5 Oktober 2020, seperti dikutip Reuters.
“Kita sekarang sedang menuju masa sulit. Penyakit itu terus menyebar”.
WHO dan para ahli lainnya menyatakan, virus corona baru, yang diyakini muncul di pasar makanan laut di pusat Kota Wuhan, China, akhir tahun 2019 lalu, berasal dari hewan.
WHO telah mengajukan daftar ahli untuk ambil bagian dalam misi internasional ke China untuk menyelidiki asal usul virus corona, untuk dipertimbangkan oleh otoritas Tiongkok, Ryan menambahkan tanpa memberikan perincian.
Asisten Sekretaris Kementerian Kesehatan AS Brett Giroir mengatakan, 194 negara anggota WHO harus menerima pembaruan rutin dan tepat waktu, termasuk kerangka acuan untuk panel tersebut atau untuk misi lapangan apa pun.
“Sehingga, kami semua dapat terlibat dengan proses dan yakin dalam hasilnya,” kata Giroir dalam pertemuan Dewan Eksekutif WHO seperti dilansir Reuters.
Jerman, berbicara mewakili Uni Eropa, menyatakan, misi internasional ke China untuk menyelidiki asal usul virus corona harus segera diberangkatkan, dengan Australia juga mendukung penyelidikan cepat.
Sementara itu, Alexandra Dronova, Wakil Menteri Kesehatan Rusia, menyerukan evaluasi dampak hukum dan keuangan dari administrasi Trump yang mengumumkan penarikan AS dari WHO pada Juli 2021 mendatang.
Amerika Serikat tidak akan membayar utangnya kepada WHO sebesar sekitar 80 juta dolar AS dan sebaliknya akan mengarahkan kembali uang itu untuk membantu membayar tagihan PBB di New York, demikian dikatakan seorang pejabat AS pada 2 September 2020.