CakapCakap – Cakap People, kasus penembakan John Lennon tak hanya melukai keluarga tetapi juga para fansnya diseluruh dunia. Salah satu pendiri The Beatles tersebut meregang nyawa setelah ditembak oleh fansnya sendiri yang bernama Mark David Chapman.
Fans garis keras The Beatles itupun ditangkap karena tidak berusaha kabur setelah membunuh idolanya. Kini yang tersisa dari David Chapman adalah penyesalannya yang luar biasa. Atas tindakannya tersebut, ia sudah meminta maaf kepada istri mendiang John Lennon, Yoko Ono.
Usai kejadian penembakan di Manhattan New York pada Desember 1980 tersebut, hingga kini David Chapman masih mendekam di balik jeruji besi. Pada 1981, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Selama di Penjara, ia mengalami sebelas kali penolakan untuk pembebasan bersyarat. Yang terakhir pada sidang di New York 19 Agustus lalu. Dengan begitu, untuk mengajukan bebas bersyarat ia harus menunggu selama dua tahun lagi. Hal ini diungkapkan oleh perwakilan dewan New York’s Wende Correctional Facility.
Selama ini, David Chapman berusaha mengirim surat kepada Yoko Ono yang berisi permintaan maaf. Melansir dari National Geographic, selama persidangan, David Chapman mengatakan bahwa ia pantas menerima hukuman mati atas kejahatannya. Walaupun hal itu dihapuskan pada 2007 lalu.
Ia juga mengungkapkan alasannya membunuh Lennon adalah semata-mata untuk “kejayaan”. Pengakuan David Chapman diungkapkan pada dewan pembebasan bersyarat di New York’s Wende Correctional Facility.
Selama hidupnya, David Chapman tidak pernah menjadi dirinya sendiri. Ia bahkan menikahi gadis Jepang seperti yang dilakukan John Lennon. David Chapman memutuskan untuk membunuh Lennon karena ia percaya hal ini bisa mengurangi beban masalah kehidupannya sendiri.
“Saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa saya minta maaf atas kejahatan saya,” tertulis di laman dalam laman NME.
“Saya tidak punya alasan. Ini untuk kejayaan diri. Saya pikir itu adalah kejahatan terburuk yang mungkin terjadi kepada seseorang yang tidak bersalah.”
“Dia sangat terkenal. Saya tidak membunuhnya karena karakternya atau jenis pria seperti apa dia. Dia adalah seorang pria berkeluarga. Dia adalah ikon. Dia adalah seseorang yang berbicara tentang hal-hal yang sekarang dapat kita bicarakan dan itu hebat,” ucap David Chapman.
“Itu adalah tindakan yang sangat egois. Saya minta maaf atas rasa sakit yang saya timbulkan padanya [Ono]. Saya memikirkannya sepanjang waktu,” ungkap David Chapman.