CakapCakap – Cakap People! Presiden Amerika Serikat Donald Trump hanya membayar pajak penghasilan federal sebesar 750 dolar AS pada tahun 2016 dan 2017, setelah bertahun-tahun melaporkan kerugian besar dari perusahaan bisnisnya untuk mengimbangi pendapatan ratusan juta dolar. Demikian terungkap dari laporan The New York Times pada hari Minggu, 27 September 2020, yang mengutip data pengembalian pajak.
Reuters memberitakan, Senin, 28 September 2020, dalam laporan yang oleh Trump dianggap sebagai “berita palsu,” The New York imes mengatakan bahwa presiden dari partai Republik itu juga tidak membayar pajak pendapatan federal dalam 10 dari 15 tahun sebelumnya hingga 2017, meskipun Trump saat itu menerima penghasilan 427,4 juta dolar AS hingga tahun 2018 dari program reality televisinya dan dukungan serta lisensi dan kesepakatan lainnya.
Pengungkapan informasi pajak pribadi ini terjadi bertepatan dengan lebih dari sebulan sebelum Pemilu AS yang bakal digelar pada 3 November 2020; di mana Trump akan bersaing dengan kandidat calon presiden dari partai Demokrat Joe Biden. Partai Demokrat dengan cepat menggunakan laporan itu untuk menggambarkan Trump sebagai penghindar pajak dan mengajukan pertanyaan tentang citranya yang rapi sebagai pengusaha yang cerdas.
Pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer turun ke Twitter untuk meminta kepada warga Amerika angkat tangan jika mereka membayar lebih banyak pajak penghasilan federal daripada Donald Trump.
Menyebut laporan itu sebagai “berita palsu total” pada konferensi pers Gedung Putih, Trump kembali mengutip audit yang sedang berlangsung sebagai alasannya untuk tidak merilis pengembaliannya.
Dalam sebuah pernyataan kepada The New York Times, Alan Garten, seorang pengacara untuk Trump Organization, mengatakan bahwa sebagian besar fakta tampaknya tidak akurat. Dikatakannya Trump telah membayar jutaan dolar untuk pajak pribadi selama dekade terakhir, tanpa mempertimbangkan temuan spesifik dari pajak penghasilan minimal.