in ,

PM Swedia: Kasus COVID-19 Bangkit Lagi di Swedia di Tengah Kembalinya ‘Pelukan dan Pesta’

Pada hari Kamis, 24 September, sebanyak 533 kasus baru COVID-19 dilaporkan, di mana ini merupakan jumlah kenaikan kasus harian tertinggi sejak awal Juli.

CakapCakapCakap People! Beberapa daerah di Swedia mengalami kebangkitan infeksi virus corona yang mengkhawatirkan karena banyak orang tampaknya telah mengabaikan protokol kesehatan yang telah diterapkan berbulan-bulan dan kini mereka menjalani kehidupan sosial seperti sebelum pandemi. Demikian diungkapkan Perdana Menteri Swedia pada hari Kamis, 24 September 2020.

Tidak seperti kebanyakan negara, Swedia justru menangani COVID-19 dengan tidak melakukan penguncian nasional wajib atau lockdown ketat terhadap pandemi, alih-alih menyerukan tanggung jawab pribadi, jarak sosial dan kebersihan yang baik untuk memperlambat daripada memberantas penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru tersebut.

Sebuah rambu informasi merekomendasikan masyarakat untuk menjaga jarak sosial karena pandemi COVID-19, di mana orang berjemur dan berenang di dermaga pemandian di Malmo, Swedia, pada 25 Juni 2020. [Foto: REUTERS / Johan Nilsson / TT News Agency]

Meskipun masih dengan beban kasus COVID-19 yang jauh lebih rendah daripada di banyak negara Eropa lainnya, Swedia telah mencatat peningkatan infeksi baru secara bertahap dalam beberapa pekan terakhir.

Pada hari Kamis, 24 September, sebanyak 533 kasus baru COVID-19 dilaporkan, di mana ini merupakan jumlah kenaikan kasus harian tertinggi sejak awal Juli.

Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven mengatakan bahwa Swedia baru-baru ini menjadi terlalu santai mengenai kepatuhan terhadap pedoman anti-COVID.

“Di Swedia, situasinya relatif stabil, tetapi kami juga melihat tanda-tanda bahwa jumlah penularan meningkat di daerah tertentu di negara kami. Itu mengkhawatirkan,” kata Perdana Menteri dalam konferensi pers, melansir Reuters.

“Kehati-hatian yang ada di musim semi semakin banyak berganti dengan pelukan dan pesta, perjalanan bus di jam sibuk, dan kehidupan sehari-hari yang bagi banyak orang, tampaknya kembali normal.

Dia mendesak warga Swedia untuk mematuhi jarak sosial dan standar kebersihan yang baik, termasuk memperingatkan warga bahwa pemerintah siap untuk memperkenalkan tindakan yang lebih ketat jika diperlukan untuk mengekang penyebaran virus.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

“Sayangnya, kami melihat peningkatan kecil di Swedia,” kata Kepala Epidemiologi Anders Tegnell kepada wartawan.

“Ini bergerak perlahan tapi pasti ke arah yang salah, sesuatu yang kita bicarakan bisa terjadi pada musim gugur ketika kita kembali ke tempat kerja.”

Swedia melaporkan dua kematian baru akibat COVID-19 pada hari Kamis, menjadikan Total menjadi 5.878 sejak dimulainya pandemi. Jumlah korban itu berkali-kali lipat lebih banyak per kapita daripada di tetangga Nordiknya, tetapi juga jauh di bawah negara-negara seperti Spanyol dan Italia yang memilih penguncian nasional yang ketat.

Pemerintah Swedia juga mengatakan pada hari Kamis telah memutuskan untuk memperpanjang skema penjaminan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah hingga akhir tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Satgas Ingatkan Potensi Cluster COVID-19 di Tempat Penampungan Banjir

Geger! Pejabat Korea Selatan diberondong Timah Panas Pasukan Kim Jong-un