CakapCakap – Cakap People, tercatat hingga Kamis (24/9/2020) malam penyebaran Covid-19 di dunia mencapai 32 juta kasus. Bahkan jumlah korban jiwa mencapai 983.040. Virus ini tak hanya menyerang orang tertentu saja. Bahkan manusia dengan system imun yang bagus dan terlihat sehat saja bisa tertular virus mematikan tersebut.
Belum lama ini, mantan orang terberat di dunia versi Guinness World Records 2017 Juan Pedro Franco dari Meksiko sukses mengalahkan virus corona. Dulu, Franco memiliki berat 595 kilogram atau lebih berat dari rata-rata beruang kutub jantan.
Namun, lelaki berusia 36 tahun itu sekarang memiliki berat sekitar 208 kilogram. Franco mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi hingga penyakit paru obstruktif yang kronis. Inilah yang membuatnya tidak mudah melawan virus yang berasal dari Wuhan tersebut.
“Ini penyakit yang sangat agresif. Saya mengalami sakit kepala, nyeri tubuh, sesak napas, demam. Saya adalah orang yang sangat berisiko tinggi,” kata Franco.
Dilansir dari Kompas, Franco meyakini upayanya dalam menjaga kesehatan serta berat badan melalui diet, olahraga ketat, dan serangkaian operasi membantunya bertahan hidup. Ia menyakini, tanpa upaya tersebut kondisi diabetes dan hipertensi yang tidak terkendali bisa memperparah gejala infeksi Covid-19.
Franco, sendiri kehilangan sang ibu yang berusia 66 tahun karena Covid-19. Meksiko menjadi negara dengan angka kematian Covid-19 tertinggi keempat di dunia. Penduduk Meksiko juga memiliki masalah obesitas yang cukup tinggi. Obesitas di negara tersebut menyerang orang dewasa bahkan anak-anak.
Seperempat dari lebih dari 74.000 orang Meksiko meninggal setelah tertular virus memiliki masalah obesitas. Selain obesitas, mereka juga memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes.
“Pasien yang diabetik, punya hipertensi, dan penyakit jantung lebih rentan mengalami komplikasi serius dari virus tersebut,” ungkap Jose Antonio Castaneda, salah satu dokter yang menangani Franco.
“Kemungkinannya bisa bertahan hidup minim,” lanjutnya.
Karena berat badannya yang tak seimbang, Franco mengalami sulit bergerak, serta masalah hambatan di paru-parunya. Dokter sangat mengkhawatirkan risiko yang mengancam nyawa Franco. Namun kenyataannya berkata lain, dengan segala keterbatasn Franco melakukan pola hidup yang sehat sehingga ia bebas dari jeratan Covid-19.