CakapCakap – Cakap People, seorang nenek di Manitoba, Kanada, hampir saja membuat cucunya celaka. Kejadian ini bermula saat sang nenek memberi makan cucunya yang berusia 18 bulan. Bayi yang bernama Logan ini mendadak mengantuk dan wajahnya menjadi merah.
Ternyata, makanan yang diberikan sang nenek adalah hand sanitizer.Sang nenek keliru karena melihat bentuk kemasannya sangat mirip dengan makanan bayi. Ia mengira produk tersebut adalah makanan bayi, sang nenek pun tidak berfikir panjang memberikannya kepada cucunya.
Ibu dari Logan yang bernama Nikki Teixeira mengatakan bahwa ia membeli hand sanitizer untuk anak tirinya, yang berusia 7 tahun untuk dibawa ke sekolah. Ia juga membenarkan bahwa produk tersebut mirip makanan.
“Bentuk kemasannya dan letaknya yang dipajang bersama produk hand sanitizer lainnya, saya pernah berpikir itu menyerupai kemasan makanan,” kata Teixeira kepada media Good Morning America.
Dilansir dari Mirror, saat Logan mulai menelan sebagian cairan itu, beruntung neneknya menyadari bahwa ‘makanan’ yang ia berikan adalah zat kimia. Nenek yang tak disebutkan usianya ini segera menelpon tetangganya. Ia juga melakukan pangggilan darurat 911 karena Logan terlihat mulai mengantuk dan tak sadarkan diri.
Tak mau kejadian ini menimpa orang lain, ibunda Logan lantas membagikan foto dari produk hand sanitizer tersebut. Ia memperingatkan kepada orang tua agar berhati-hati untuk membelinya karena bisa salah sangka sebagai makanan
“Tolong JANGAN membeli kantong pembersih tangan yang lucu dari Wal-Mart ini, yang bisa dengan mudah disalah artikan sebagai kantong makanan,” tulisnya di media sosial Facebook.
“Ini adalah harapan saya untuk memperingatkan orang lain tentang kemasan yang menyesatkan ini. Saya ingin mereka benar-benar keluar dari rak.” Imbuhnya.
Pada kemasannya, produk tersebut memang sudah mencantumkan berbunyi: “Jangan Ditelan”. Namun tulisan tersebut dinilai sangat kecil sehingga banyak orang yang tak menyadarinya.
Cakap People, Smart Care perusahaan yang memproduksi hand sanitizer tersebut telah menarik produk itu dari toko. Mereka melakukan hal ini dengan alasan agar tak menimbulkan kesalahpahaman.
“Karena keselamatan adalah prioritas No. 1 kami, kami telah mengganti kemasan ini dengan bentuk botol untuk menghilangkan kesalahpahaman atau kekhawatiran,” kata juru bicara perusahaan.