CakapCakap – Cakap People! Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), mengklaim pada hari Selasa, 22 September 2020, bahwa hampir 3.000 anggotanya telah terinfeksi virus corona dan a bisa bertambah secara signifikan karena jumlah tersebut hanya berasal dari empat provinsi.
PPNI juga mengatakan setidaknya 85 orang perawat telah meninggal karena penyakit terkait virus corona.
Ketua PPNI Harif Fadhilah mengatakan, jumlah perawat yang dihimpun tersebut baru berasal empat provinsi yaitu Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.
“Saya yakin jumlah perawat yang terinfeksi akan bertambah ribuan jika kami mengumpulkan data dari seluruh Indonesia,” kata Harif dalam jumpa pers di Jakarta, melansir laporan Jakarta Globe.
Menurut dia, Jakarta memiliki jumlah perawat terbanyak yang positif mengidap virus, yakni 1.629 orang. Jawa Timur melaporkan jumlah tertinggi kedua dengan 844, diikuti oleh Sulawesi Selatan (350) dan Bali (156), sehingga jumlah perawat yang terinfeksi sejauh ini menjadi 2.979.
Peningkatan kasus baru virus corona, yang sekarang bisa melewati 4.000 per hari, sangat memprihatinkan.
“Apalagi bagi tenaga medis yang mempertaruhkan nyawa untuk merawat pasien tanpa lelah, meski nampaknya mereka kini mulai merasa sangat kelelahan,” ujarnya.
Harif mengatakan dia menyambut baik rencana pemerintah untuk meluncurkan tes diagnostik bagi tenaga medis secara gratis di seluruh Jabodetabek yang menjadi rumah bagi sekitar 30 persen kasus yang dikonfirmasi secara nasional.
Namun dia mendesak pemerintah untuk memperluas layanan ke semua provinsi lain, terutama di wilyah yang menjadi hotspot virus corona.
Ia mengatakan hal tersebut empat hari setelah Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan bahwa 117 dokter di seluruh negeri telah meninggal akibat virus corona baru.
Jawa Timur melaporkan kematian tertinggi di antara dokter yaitu sebanyak 30 kematian, diikuti oleh Sumatera Utara (21), Jakarta (16) dan Jawa Barat (11).