Cakap-cakap – Cakap People, ternyata banyak yang berharap Joe Biden meraih kursi Presiden Amerika Serikat. Untuk bisa meraih hal itu, di pemilu mendatang Biden harus mengalahkan petahana Presiden Amerika Serikat (AS), Donlad Trump.
Dukungan yang diberikan untuk Joe Biden terus mengalir. Salah satunya dari Mike Bloomberg, taipan atau konglomerat media di AS. Kabarnya, ia menyumbang dana sebesar US$ 100 juta (Rp 1,492 T) untuk memenangkan Joe Biden.
Mike Bloomberg rela harta kekayaannya berkurang demi kampanye calon dari Partai Demokrat tersebut, sebagaimana ditulis media The Washington Post. Ia mengucurkan dana khususnya untuk daerah pemilihan Florida. Pasalnya, pada 2016 lalu Trump menang telak di negara bagian tersebut.

“Voting dimulai pada 24 September di Florida sehingga kebutuhan untuk menyuntikkan modal nyata di negara bagian itu dengan cepat adalah kebutuhan yang mendesak,” kata penasihat Bloomberg, Kevin Sheekey, dilansir AFP, Senin (14/9/2020).
“Mike yakin bahwa dengan berinvestasi di Florida, itu akan memungkinkan sumber daya kampanye dan sumber daya Demokrat lainnya digunakan di negara bagian lain, khususnya negara bagian Pennsylvania,” tambahnya.
Dikutip dari laman CNBC Indonesia, sejak 2016, Florida, Pennsylvania, Michigan, North Carolina, Wisconsin, dan Arizona jatuh ke dalam rangkulan Trump. Padahal 2012 silam, empat negara dari total seluruh negara bagian itu memilih Barrack Obama yang datang dari partai Demokrat.
Saat ini, suara Biden di Florida menang tipis dari Trump. Dari jajak pendapat RealClearPolitics, ia unggul dengan suara 48,2% sedangkan Trump 47%.
Trump sendiri sudah menggunakan US$ 800 juta lebih untuk kampanye. Angka ini dua kali lipat dari dana Biden.

“Saya pikir Mini Mike sudah selesai dengan politik Demokrat,” cuit Trump mengacu pada sumbangan dana Bloomberg ke Demokrat, Minggu (13/9/2020).
Pemilu AS sendiri akan berlangsung 3 November nanti, ini akan menjadi persaingan yang sengit antara Joe Biden dan Donald Trump. Keduanya berlomba-lomba mencari pendukung dengan berbagai cara.
Trump sendiri siap kucurkan triliunan dari kekayaannya sendiri untuk membiaya kampanye dirinya. Ia sangat ambisius agar kembali menjadi Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya.