in ,

China Sedang Bangun Kota Baru “Anti COVID” Untuk Mempermudah Lockdown Jika Terjadi Pandemi di Masa Depan

Kota ini menempati 2.000 kilometer persegi (772 mil persegi) — ukuran yang hampir seluas gabungan London Raya dan New York.

CakapCakapCakap People! China telah mengumumkan sedang membangun kota pintar baru yang ‘anti COVID’ — yang bertujuan untuk menyediakan tempat yang aman dan mandiri bagi warganya jika terjadi pandemi lain di masa depan.

Lingkungan ini dirancang untuk membuat penghuninya hidup lebih nyaman jika terjadi penguncian

Perusahaan yang berbasis di Barcelona, Spanyol, Gullart Architects telah memenangkan kompetisi untuk membangun kota tersebut di Xiong’an provinsi Hebei — kota besar dekat Beijing. Presiden China, Xi Jinping, memuji proyek tersebut sebagai ‘standar baru di era pasca-COVID’ yang juga dapat ditiru oleh kota-kota di seluruh dunia.

“Kita tidak bisa terus mendesain kota dan bangunan seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” kata Vicente Gullart, seperti dilansir The Daily Mail, Senin, 14 September 2020.

Arsitek Guallart yang berbasis di Barcelona telah merancang lingkungan mandiri untuk Area Baru Xiong’an, kota besar di dekat Beijing.

Kota ini akan memiliki fasilitas berteknologi tinggi, terdiri dari blok apartemen kayu dengan kebun sayur, balkon yang luas yang ramah drone, printer 3D yang dapat digunakan bersama, rumah kaca, dan ruang kerja komunal. Tempat itu juga memanfaatkan energi terbarukan.

Sederhananya, desain lingkungan futuristik ini bertujuan untuk membuat lockdown di masa depan lebih mudah dan membuat warga nyaman jika terjadi pandemi di masa mendatang.

Kompetisi untuk proyek Xiong’an diadakan ketika karyawan Guallart Architects diisolasi di Spanyol, dan itu memengaruhi desain ‘sepenuhnya’, ungkap pendiri perusahaan tersebut.

“Jika rumah memungkinkan untuk tele-work dan tele-education, punya ruang yang yang fleksibel di balkon yang besar, warga kota bisa menanam bahan makanan di atas atap atau bahkan bisa nge-print di lingkungan mereka, maka kita akan lebih siap menghadapi krisis di masa depan,” tambahnya.

Komunitas futuristik akan dilengkapi dengan fasilitas mutakhir, seperti balkon yang lebih besar dan ramah drone, bertanam di atap, printer 3-D bersama, dan sistem energi terbarukan.

Kota pintar ini akan siap menghadapi wabah pandemi di masa depan.

“Usulan kamu bermula dari kebutuhan untuk memberikan solusi atas berbagai krisis yang sedang terjadi, guna menciptakan kehidupan perkotaan baru yang berbasis pada sirkular bioekonomi yang akan memberdayakan kota dan masyarakat,” jelas Gullart, yang merupakan mantan kepala arsitek untuk kota Barcelona.

Area tersebut, yang mencakup bangunan kayu dengan balkon besar dan printer 3-D bersama, akan memungkinkan orang menghasilkan sumber daya secara lokal, dan menyediakan semua fasilitas ‘bahkan di saat-saat lockdown.
Ini juga dilengkapi dengan teras ramah drone dan ruang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penghuni

Presiden China, Xi Jinping, pernah mengumumkan rencana pada tahun 2017 untuk menciptakan Area Baru Xiong’an, sekitar 130 kilometer (80 mil) barat daya Beijing, sebagai zona inovasi perkotaan.

Kota ini menempati 2.000 kilometer persegi (772 mil persegi) — ukuran yang hampir seluas gabungan London Raya dan New York.

Kompetisi untuk proyek Xiong’an ini diadakan ketika karyawan Guallart Architects diisolasi di Spanyol, dan itu memengaruhi desain ‘sepenuhnya’, kata Guallart kepada Thomson Reuters Foundation.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Kehilangan Tenaga Kesehatan Pada Tingkat yang Mengkhawatirkan Akibat COVID-19 Dibanding Negara Lain di Dunia

Berharap Trump Keok di Pemilu! Miliuner Ini Ikhlaskan Rp 1,4 Triliun untuk Joe Biden