CakapCakap – Cakap People! China telah mengumumkan sedang membangun kota pintar baru yang ‘anti COVID’ — yang bertujuan untuk menyediakan tempat yang aman dan mandiri bagi warganya jika terjadi pandemi lain di masa depan.
Perusahaan yang berbasis di Barcelona, Spanyol, Gullart Architects telah memenangkan kompetisi untuk membangun kota tersebut di Xiong’an provinsi Hebei — kota besar dekat Beijing. Presiden China, Xi Jinping, memuji proyek tersebut sebagai ‘standar baru di era pasca-COVID’ yang juga dapat ditiru oleh kota-kota di seluruh dunia.
“Kita tidak bisa terus mendesain kota dan bangunan seolah-olah tidak terjadi apa-apa,” kata Vicente Gullart, seperti dilansir The Daily Mail, Senin, 14 September 2020.
Kota ini akan memiliki fasilitas berteknologi tinggi, terdiri dari blok apartemen kayu dengan kebun sayur, balkon yang luas yang ramah drone, printer 3D yang dapat digunakan bersama, rumah kaca, dan ruang kerja komunal. Tempat itu juga memanfaatkan energi terbarukan.
Sederhananya, desain lingkungan futuristik ini bertujuan untuk membuat lockdown di masa depan lebih mudah dan membuat warga nyaman jika terjadi pandemi di masa mendatang.
“Jika rumah memungkinkan untuk tele-work dan tele-education, punya ruang yang yang fleksibel di balkon yang besar, warga kota bisa menanam bahan makanan di atas atap atau bahkan bisa nge-print di lingkungan mereka, maka kita akan lebih siap menghadapi krisis di masa depan,” tambahnya.
Kota pintar ini akan siap menghadapi wabah pandemi di masa depan.
“Usulan kamu bermula dari kebutuhan untuk memberikan solusi atas berbagai krisis yang sedang terjadi, guna menciptakan kehidupan perkotaan baru yang berbasis pada sirkular bioekonomi yang akan memberdayakan kota dan masyarakat,” jelas Gullart, yang merupakan mantan kepala arsitek untuk kota Barcelona.
Presiden China, Xi Jinping, pernah mengumumkan rencana pada tahun 2017 untuk menciptakan Area Baru Xiong’an, sekitar 130 kilometer (80 mil) barat daya Beijing, sebagai zona inovasi perkotaan.
Kota ini menempati 2.000 kilometer persegi (772 mil persegi) — ukuran yang hampir seluas gabungan London Raya dan New York.
Kompetisi untuk proyek Xiong’an ini diadakan ketika karyawan Guallart Architects diisolasi di Spanyol, dan itu memengaruhi desain ‘sepenuhnya’, kata Guallart kepada Thomson Reuters Foundation.