in ,

Ular Ball Python Ini Bertelur Sebanyak Tujuh Butir Padahal Sudah 15 Tahun Tak Bersama Pejantan

“Kami mengatakan 15 tahun lebih, tapi maksud saya, itu mungkin dengan mudah mendekati 30 tahun sejak dia secara fisik dengan seekor jantan,” katanya.

CakapCakapCakap People! Penjaga kebun binatang di Saint Louis Zoo terkejut melihat ular tertua mereka melingkari telur yang baru diletakkannya, padahal ular itu tidak pernah dekat dengan pejantan selama lebih dari 15 tahun.

Mark Wanner, Manajer Zoologi Herpetologi, mengatakan kepada CNN, Sabtu, 12 September 2020, bahwa ular ball python yang telah berada di kebun binatang itu sejak tahun 1961, bertelur pada tanggal 23 Juli 2020.

“Itu kejutan. Kami tidak menyangka dia akan menjatuhkan telur lagi, jujur,” katanya.

Ilustrasi seekor ular ball python. [Foto: Pixabay]

Penjaga kebun binatang itu telah memperhatikan beberapa perubahan pada ular sebelumnya, tetapi Wanner mengatakan perubahan itu tidak terlihat.

Ular itu tidak memiliki nama, tetapi diidentifikasi dengan nomor 361003, menurut pihak kebun binatang. Ball python itu diyakini berusia setidaknya 62 tahun.

Pihak kebun binatang itu menerangkan bahwa ular sanca berasal dari Afrika bagian tengah dan barat dan dapat bereproduksi secara aseksual, yang dikenal sebagai partenogenesis fakultatif. Wanner mengatakan komodo dan beberapa ular serta reptil lainnya juga berkembang biak secara aseksual.

Betina juga dapat menyimpan sperma untuk pembuahan yang tertunda, tetapi Wanner mengatakan kasus terlama yang mereka temukan terjadi tujuh tahun setelah terjadinya kontak antara betina dan jantan.

Dia bertelur lagi pada tahun 2009, tetapi tidak ada satu pun dari telur-telur itu yang menetas dan tidak ada catatan bahwa dia berada di sekitar ular jantan juga.

Wanner mengatakan dia bisa saja bersama seekor ular jantan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an karena para penjaga biasanya meletakkan ular-ular itu di dalam ember saat membersihkan kandang mereka.

“Kami mengatakan 15 tahun lebih, tapi maksud saya, itu mungkin dengan mudah mendekati 30 tahun sejak dia secara fisik dengan seekor jantan,” katanya.

Ilmuwan akan melakukan tes genetik pada dua telur. [Foto via CNN]

Warner mengatakan mereka telah mengambil dua telur untuk pengujian genetik untuk menentukan apakah telur tersebut bereproduksi secara seksual atau aseksual. Dua telur lainnya telah mati dan tiga sisanya sedang diinkubasi.

Dia mengatakan mereka berharap mendapatkan hasil tesnya dalam waktu sekitar satu bulan.

“Kami tidak bisa menunggu sampel diuji untuk benar-benar mendapatkan informasi itu karena itu akan mengakhiri desas-desus atau apapun yang kami pikir bisa atau tidak bisa,” katanya.

Wanner mengatakan telur-telur itu sudah setengah jalan inkubasi.

“Jika mereka [telur-telur itu, red] terus hidup dan berkembang, kami perkirakan penetasan bisa dilakukan dalam dua hingga tiga minggu ke depan,” ujarnya.

“Kami berharap salah satu hewan ini akan menetas, tapi kami tidak tahu pasti,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ternyata Memasak Punya Manfaat Baik loh Bagi Kesehatan Mental, Apa Saja?

Para Mahasiswa Ini Mengaku Mengidap COVID-19 Kepada Polisi dan Tetap Gelar Pesta di Rumah