CakapCakap – Cakap People, Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional, meskipun jumlah penderita Covid-19 bertambah namun angka kesembuhan juga terus naik.
Data pada Minggu (6/9/2020) hingga pukul 12.00 WIB ini memperlihatkan, ada 3.444 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menjadikan angka positif menjadi 194.109 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. Sedangkan yang dinyatakan sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona mencapai 138.575 orang.
Dalam 6 bulan melawan pandemi, sejumlah upaya dan kebijakan yang dilakukan pemerintah dinilai telah membuahkan hasil dalam menekan persebaran virus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito memaparkan upaya dan kebijakan pemerintah selama 6 bulan terakhir dalam upaya menekan angka persebaran Covid-19. Hal tersebut disampaikannya ketika menjawab pertanyaan media ketika jumpa pers di Kantor Presiden pada Kamis (3/9/2020),
Dilansir dari laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, covid-19.go.id, pemerintah mengeluarkan sistem zonasi untuk melakukan penetapan dan pengendalian wilayah. Zona yang dibuat merujuk pada sistem kebencanaan. Yaitu zona merah untuk daerah berisiko tinggi, zona oranye mewakili daerah berisiko sedang. Selanjutnya, zona kuning mewakili daerah berisiko rendah sementara itu zona hijau mewakili daerah yang tidak terdampak atau tidak ada kasus.
“Pemerintah juga telah menambah jumlah laboratorium testing, dari 1 menjadi lebih dari 300 laboratorium di seluruh Indonesia, dari 12 kementerian lembaga yang berbeda. Demikian juga rumah sakit rujukan kini telah berkembang lebih dari 800 rumah sakit baik di tingkat nasional, maupun tingkat provinsi,” jelasnya.
Lalu dari segi inovasi, pemerintah memacu produksi alat pelindung diri serta alat-alat medis lainnya buatan Indonesia. Untuk bahan baku 100% juga dari Indonesia yang memenuhi standar internasional AATCC 42 dan ISO serta ASTM.
“Kedua, Inovasi bidang lain membuat ventilator buatan Indonesia yang telah teruji klinis dengan baik. Yang ketiga, telah memproduksi masker kain, dengan kemampuan filtrasi setara masker bedah dan bisa digunakan ulang. Serta mengembangkan vaksin dalam negeri melalui konsorsium Eijkman dan Biofarma, yaitu vaksin Merah Putih,” ujarnya.