CakapCakap – Cakap People! Para peneliti di Jepang telah memberikan lebih banyak bukti yang mendukung teori bahwa semua kehidupan di Bumi ini bisa berasal dari bakteri yang hinggap di planet ini dari luar angkasa.
Bukti tersebut berasal dari percobaan yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Hasil studi ini telah dipublikasikan di jurnal sains Frontiers in Biology pada hari Rabu, 26 Agustus 2020, seperti dilansir VOA News.
Untuk mengetahui hasil itu, para peneliti menempatkan sampel bakteri di panel paparan di luar Stasiun Luar Angkasa (ISS) dan membiarkannya di sana selama tiga tahun. Mereka mengatakan ketika sampel diperiksa, bakteri di permukaan telah mati tetapi membentuk lapisan pelindung untuk bakteri di bawah permukaan dan memastikan kelangsungan hidup sisanya.
Para peneliti mengatakan bahwa berdasarkan data yang mereka kumpulkan, koloni bakteri berukuran diameter sekitar 1 milimeter itu bisa bertahan hidup hingga delapan tahun di luar angkasa.
Jika demikian, maka seca teoritis, koloni bakteri dapat bertahan dalam perjalanan dari Bumi ke Mars, atau sebaliknya, yang akan memakan waktu beberapa bulan atau tahun, bergantung pada lintasannya.
Studi ini memberikan bukti penting untuk teori yang dikenal sebagai panspermia, yang menunjukkan bahwa kehidupan tidak berasal dari Bumi, tetapi dimulai di tempat lain di kosmos dan diangkut ke planet melalui objek antarbintang seperti asteroid yang menabrak Bumi miliaran tahun yang lalu.
Para peneliti mengatakan eksperimen mereka untuk pertama kalinya memberikan perkiraan tingkat kelangsungan hidup bakteri di luar angkasa. Eksperimen sebelumnya menunjukkan bahwa bakteri mungkin bertahan hidup di luar angkasa saat dilindungi di bawah permukaan meteor atau asteroid. Namun para ilmuwan mengatakan ini adalah percobaan pertama untuk menguji bakteri dalam bentuk agregat atau cluster.
Mereka juga mengatakan hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan mungkin jauh lebih umum di alam semesta daripada yang diperkirakan sebelumnya.