CakapCakap – Cakap People! India pada hari Minggu, 30 Agustus 2020, mencetak rekor baru COVID-19 ketika melaporkan 78.761 infeksi baru dalam waktu 24 jam. Demikian menurut data yang disampaikan Kementeria Kesehatan India.
Jumlah yang dicapai India itu bahkan telah mengalahkan Amerika Serikat yang juga pernah menorehkan kenaikan kasus harian tertinggi di dunia. AS mencatat rekor sebelumnya pada 17 Juli 2020 dengan 77.638 infeksi dalam sehari, menurut penghitungan AFP, seperti dilansir Straits Times.
India yang memiliki populasi terbesar kedua setelah China, menjadi negara dengan kasus COVID-19 tertinggi ketiga di dunia dengan lebih dari 3,5 juta kasus, di belakang AS dan Brasil.
India juga telah melaporkan lebih dari 63.000 kematian akibat COVID-19.
Tonggak suram India datang sehari setelah pemerintah lebih lanjut mengurangi penguncian virus corona, yang berlaku sejak akhir Maret, untuk meningkatkan ekonomi yang sedang kesulitan.
Jutaan orang di India telah kehilangan pekerjaan mereka sejak dimulainya penguncian, terutama kaum miskin yang terpukul paling parah.
Kementerian Dalam Negeri India mengatakan pertemuan hingga 100 orang akan diizinkan dengan menggunakan masker wajah dan jarak sosial di acara budaya, hiburan, olahraga, dan politik mulai bulan September.
Layanan kereta metro juga akan dilanjutkan “secara bertahap” di kota-kota besar di India.
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah melanda kota-kota besar di India seperti pusat keuangan Mumbai dan ibu kota New Delhi, tetapi sekarang juga melonjak di kota-kota kecil dan daerah pedesaan.
Sekolah-sekolah di India tetap tutup tetapi siswa dapat bertemu dengan guru secara sukarela di lingkungan sekolah jika diperlukan, menurut pedoman baru di negara itu.
COVID-19 Global
Infeksi COVID-19 secara global telah melonjak melampaui 25 juta orang pada Minggu, 30 Agustus 2020. Satu juta kasus tambahan telah terdeteksi secara global kira-kira setiap empat hari sejak pertengahan Juli, menurut penghitungan AFP.
Sementara itu, hampir 843.000 orang telah meninggal karena COVID-19 di seluruh dunia.