in ,

Swedia Mencekam Setelah Aksi Pembakaran Al-Quran Diunggah di Internet

Tiga orang sudah ditangkap karena diduga sebagai penghasut

CakapCakap – Cakap People, Kota Malmo Swedia Selatan mendadak riuh setelah kerusuhan pada Jumat (28/8) malam pecah. Hal ini dipicu aksi tindakan aktivis-aktivis sayap kanan Swedia membakar Al-Quran. Sekitar 300 orang berkumpul untuk menggelar unjuk rasa karena tidak terima atas aksi pembakaran tersebut.

“Kami tidak bisa mengendalikan ini, tetapi kami berusaha secara aktif untuk mengambil kendali. Kami melihat adanya keterkaitan antara apa yang terjadi sekarang dan apa yang terjadi sebelumnya hari ini,” kata seorang petugas kepolisian.

Pengunjuk rasa menyalakan api bahkan melempari polisi dan tim penyelamat dengan berbagai benda. Peristiwa tersebut menyebabkan sejumlah petugas polisi terluka. Beberapa pengunjuk rasa pun akhirnya ditangkap.

Aksi demo meyebabkan beberapa polisi luka-luka. Foto via mediaindonesia.com

Bersumber dari Republika, tak lama kemudian polisi mengamankan tiga orang. Mereka dianggap menghasut orang-orang sehingga menimbulkan kebencian terhadap kelompok etnik.

Aksi pembakaran Al-Quran terjadi di dekat permukiman imigran. Kantor berita setempat melaporkan aksi tersebut direkam lalu diunggah ke internet. Alhasil, aksi tersebut menyakiti banyak orang dan dikecam berbagai pihak.

Lembaga PBB yang melawan ekstremisme, United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC), mengecam aksi pembakaran Al Quran tersebut.

“UNAOC mengecam dengan keras pembakaran Al-Quran yang dilakukan ekstremis sayap kanan sebagai tindakan tercela dan sama sekali tidak bisa diterima,” kata juru bicara UNAOC Nihal Saad, pada Sabtu (31/8).

Saad mengungkapkan Komisioner Tinggi UNAOC Miguel Ángel Moratinos meminta kepada tokoh-tokoh agama untuk mengecam aksi kebencian berdasarkan kepercayaan dan agama. Ia menambahkan ‘tindakan tercela itu dilakukan oleh pelaku kejahatan atas kebencian’.

“Dan kelompok radikal lain yang melakukan kekerasan dan mengoyak struktur masyarakat kami,” tambahnya.

Para demonstran juga membakar ban. Foto via tribunnews.com

Ia mengatakan aksi yang tak terpuji tersebut artinya penghinaan terhadap nilai-nilai PBB. Saad menegaskan UNAOC akan bekerja memperkuat dialog antar budaya dan agama.

Dilansir Media Indonesia dari surat kabar harian Aftonbladet, sejumlah aksi anti Islam berlangsung di Malmo pada Jumat waktu setempat, tiga pria menendangi Al-Quran di lapangan terbuka.

Protes anti Islam terjadi setelah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Hard Line, ditolak izinnya. Mereka ingin mengadakan pertemuan di Kota Malmo namun dihentikan di perbatasan Swedia, menurut surat kabar tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Amarah Warga Meledak Setelah Temukan 17 Lumba-Lumba Kaku di Pesisir Mauritius

Kasus COVID-19 Global Melampaui 25 Juta, Dengan India Mencetak Rekor Suram