CakapCakap – Cakap People! Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, melalui Instagram pada Kamis malam, 27 Agustus 2020, mengumumkan secara resmi perpanjangan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi Fase I selama 14 hari ke depan, sebelum Jakarta bisa dibuka kembali sepenuhnya. Ini disampaikan hanya beberapa jam setelah ibu kota negara ini melihat kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai level tertinggi baru.
Jakarta melaporkan 760 kasus baru pada hari Kamis, 27 Agustus 2020, mengalahkan rekor harian sebelumnya sebanyak 713 yang hanya sehari sebelumnya. Dengan lebih dari 36.200 kasus, Jakarta adalah provinsi yang paling parah terkena wabah di Indonesia, memimpin Jawa Timur yang ada di tempat kedua dengan selisih lebih dari 5.200 kasus.
https://www.instagram.com/p/CEZYWTJgpJk/?igshid=byia1sdfg1eb
“Pemprov DKI Jakarta resmi perpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi Fase I di ibu kota selama 14 hari ke depan, berlaku mulai 28 Agustus-10 September 2020,” tulis Anies di Instagram resmi miliknya.
Sebagaimana diketahui, Jakarta mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April, kemudian mulai melonggarkan peraturan PSBB pada 5 Juni karena memasuki tahap transisi — di mana bisnis dan tempat ibadah diizinkan dibuka kembali dengan kapasitas yang dibatasi.
Awal pekan ini, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga memberikan lampu hijau agar bioskop dibuka kembali.
Terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan perpanjangan tersebut adalah yang kelima kalinya sejak pertengahan Juni. Hal itu diputuskan karena “tingkat penularan tetap tinggi”.
Ahmad mengatakan perkantoran dan tempat usaha lainnya akan mendapat perhatian ekstra selama periode atau perpanjangan masa transisi ini karena karyawan cenderung mengabaikan aturan jarak sosial di lingkungan yang dianggap aman.
“Mereka merasa aman dan melepas masker saat bersama dengan teman kantor yang mereka kenal baik,” kata Ahmad.
“Tetapi orang-orang menjadi lebih disiplin mengenakan masker saat di dalam bus atau kereta, di mana mereka dikelilingi oleh orang-orang yang tidak dikenal.”
Pemerintah kota Jakarta bisa memulai tindakan disipliner dari lingkungan kantor mereka sendiri. Karena, setidaknya ada tujuh pejabat tinggi kota – mulai dari kepala Dinas Pertamanan dan Ruang Hijau hingga kepala eksekutif PD Pasar Jaya – telah dites positif terkena virus meskipun tidak menunjukkan gejala, menurut sekretaris pemerintah kota Saefullah pada hari Kamis.
“Mereka telah mengkarantina diri dan bekerja dari rumah sejak dipastikan mengidap virus, yang tidak merasakan gejala apapun,” kata Saefullah, mengutip laporan Jakarta Globe.