CakapCakap – Cakap People! Pasangan pengantin baru asal Jepang melakukan perjalanan bulan madu dan akhirnya terdampar di Cape Verde akibat pandemi. Menariknya, mereka kini malah dinobatkan sebagai duta besar untuk tim Olimpiade ‘surga tropis’ ini pada Olimpiade Tokyo tahun depan. Kok bisa? Bagaimana ceritanya?
Pasangan itu adalah Rikiya dan Ayumi Kataoka. Mereka memulai perjalanan keliling dunia pada bulan Desember 2019 di Afrika Selatan. Kemudian melanjutkan perjalanan ke utara pada bulan Februari 2020 ketika skala pandemi mulai meluas.
Pasangan ini membatalkan rencana untuk melanjutkan ke Eropa dan memutuskan terbang ke Cape Verde.
“Kami pikir tinggal di Cape Verde adalah pilihan teraman,” kata Rikiya, pria 29 tahun ini kepada AFP dalam wawancara video online dari pulau itu, dilansir The Jakarta Post, Rabu, 26 Agustus 2020.
“Kami merasa beruntung bisa datang ke sini. Jumlah infeksi meningkat di Jepang. Eropa juga mengalami peningkatan kasus yang luar biasa. Sejujurnya, saya pikir kami beruntung bisa datang ke tempat yang sangat damai.”
Tetapi ketika bandara negara itu ditutup, mereka terjebak. Rikiya yang menjalankan bisnis sharehouse di Tokyo dan bekerja sebagai videografer, mulai memproduksi video dan foto untuk restoran dan resor lokal dengan imbalan makan dan penginapan.
Dia juga memposting video di akun Instagram-nya, yang menampilkan segala hal mulai dari sang istri, Ayumi, yang berjalan-jalan di jalan-jalan di Pulau Sal menyapa penduduk hingga proyek renovasi dan kecantikan lokal.
Kabar tentang pasangan ini berangsur-angsur tersebar. Media lokal mengangkat cerita mereka dan menarik perhatian pejabat Olimpiade negara itu.
Leonardo Cunha, chef de mission Cape Verde untuk Olimpiade Tokyo, memutuskan untuk menghubungi mereka dan menawaarkan partnership.
“Kami memutuskan mengundang mereka sebagai duta besar kami karena mereka membuat banyak video Pulau Sal berkualitas tinggi dan menarik banyak perhatian darinya,” kata Cunha kepada AFP melalui email.
“Mereka sangat ingin mempromosikan negara kami, bahkan ketika berada dalam situasi yang sulit,” tambahnya.
Permintaan itu datang begitu saja, kata Rikiya.
“Saya pikir mungkin fakta kami yang sedang terjebak di Cape Verde … mungkin menarik minat media. Tapi saya tidak pernah membayangkan bahwa kami akan menjadi duta Olimpiade Cape Verde,” dia tertawa.
Cape Verde adalah wilayah yang kecil dengan populasi sekitar 550.000 orang. Diperkirakan hanya akan mengirim segelintir atlet ke Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda awal tahun ini karena pandemi meledak.
Cunha mengatakan pasangan itu berada dalam posisi unik untuk mempromosikan negaranya.
“Kami hanya meminta mereka untuk terus mendokumentasikan perjalanan mereka ke Cape Verde dan mempromosikan citra dan morabeza (keramahan tradisional Cape Verde) yang mereka alami,” kata Cunha kepada AFP.
“Kami berharap mulai sekarang mereka bisa bertahan dalam tugas mempromosikan negara kami dan mengambil kesempatan untuk melakukannya juga selama Olimpiade Tokyo 2020.”
https://www.instagram.com/p/CERf6ThFZcB/?utm_source=ig_web_copy_link
Bentuk promosi seperti apa yang akan diambil selama Olimpiade, atau kapan pasangan itu akan kembali ke Jepang, masih belum jelas.
Bandara Cape Verde masih ditutup, dan Rikiya tidak terburu-buru untuk meninggalkan tempat itu — terlebih dia akan berencana untuk merekam presiden dan komite Olimpiade negara itu dalam tugas barunya.
“Saya tidak menyangka bakal seberuntung itu diberi pekerjaan bagus ini lagi,” katanya.
Komite Olimpiade Cape Verde telah menyampaikan kepada pasangan itu bahwa mereka akan mendapatkan tiket untuk menonton Olimpiade di Tokyo.
Tapi untuk saat ini, Rikiya masih memfokuskan pekerjaannya pada mempromosikan tujuan wisata Cape Verde dan bisnis lokal.
“Dalam perjalanan saya sebelumnya, saya tidak pernah tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama, seperti yang kami lakukan di Cape Verde,” katanya.
“Sekarang, sejujurnya, saya pikir saya ingin melakukan bagian saya dan memberikan kembali kepada negara ini,” ujar Rikiya.
Republic of Cabo Verde atau Cape Verde adalah merupakan negara kepulauan yang terletak di tengah Samudra Atlantik, kurang lebih 570 km ke arah barat dari lepas pantai Afrika.