in ,

Facebook Curahkan Dana Segar Rp 590 Miliar Berbentuk Program Undian, Pendaftaran Terakhir 31 Agustus

COO Facebook Sheryl Sandberg mengatakan, bantuan ini akan diberikan secara terbuka

CakapCakap – Cakap People, perusahaan media sosial Facebook meluncurkan program bantuan dengan metode undian. Tak main-main, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini gelontorkan uang senilai US$40 juta atau setara Rp 590 miliar (kurs Rp14.750 per dolar AS). Sasaran mereka adalah pengusaha berkulit hitam di Negeri Paman Sam.

COO Facebook Sheryl Sandberg mengatakan, bantuan ini akan diberikan secara terbuka. Namun mereka harus mendaftar terlebih dahulu disebuah aplikasi yang diciptakan oleh perusahaan. Para pengusaha tinggal mendaftar secara online hingga 31 Agustus 2020.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto via marketwatch.com

Rencananya, bantuan diberikan kepada 10 ribu pengusaha berkulit hitam yang memiliki pekerja sekitar 50 karyawan.

“Sejak kami membuka aplikasi untuk program tersebut, kami melihat banyak sekali minat dari bisnis milik pengusaha kulit hitam. Jadi, kami tahu mereka menghadapi tantangan yang sangat besar,” ungkap Sandberg dalam pernyataan resminya.

Dikutip dari CNN Indonesia, bantuan ini adalah inisiatif perusahaan bagi para pengusaha kulit hitam yang tengah terbebani ekonomi akibat pandemi Covid-19. Perusahaan yang berkantor pusat di California itu sebelumnya mendapat laporan bahwa banyak sekali perusahaan milik kulit hitam yang gulung tikar.

“Ketika kami meminta ide dari karyawan, banyak yang menyarankan bahwa masih banyak yang bisa kami lakukan untuk mendukung mereka,” jelasnya.

Sementara itu data bank sentral AS, The Federal Reserve mencatat sekitar 41 persen bisnis milik pengusaha kulit hitam di dunia tutup pada Februari-April 2020. 17 persen usaha milik kulit putih juga tutup pada periode yang sama.

Facebook merupakan salah satu platform media sosial terbesar di dunia. Foto via msn.com

Facebook sempat mengumumkan inisiatif bantuan bagi pengusaha berkulit hitam sejak Juni lalu, namun baru bulan ini bisa direalisasikan.

Awalnya ide ini muncul setelah tragedi konflik rasis yang dipicu kematian seorang warga berkulit hitam berdarah Afrika-Amerika, George Floyd. Ia meregang nyawa ditangan polisi di Minneapolis, Minnesota, AS.

Sebagai media sosial yang banyak digunakan di seluruh dunia, Facebook sempat mendapat keluhan diskriminasi ras dari seorang manajer berkulit hitam dan dua karyawan lainnya pada Juli lalu.

Selain itu, Facebook pernah diboikot oleh organisasi pemerhati keadilan sosial, Color of Change dan aktivis media Free Press. Cakap People, saat itu Facebook kurang mengawasi unggahan ujaran kebencian dari pengguna di platform mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Menkes Prancis: Virus Corona Sebagian Besar Menyebar Diantara Orang di Bawah 40 tahun

Angin Antartika Memicu Hujan Salju Langka di Australia Tenggara