Biasanya seseorang akan dinilai sebagai pribadi yang pintar melalui sederet prestasi gemilang atau akademik yang baik. Bukan hanya itu, pencapaian dalam dunia kerja juga menjadi aturan yang bisa memperlihatkan bahwa seseorang memiliki keahlian dan kepandaian mumpuni dibanding rata-rata.
Nah, ternyata penelitian Harvard justru menemukan tingkat pintar seseorang yang bisa diprediksi dari kebiasaan buruknya lho! Ada beberapa tanda untuk menentukan kepintaran seseorang melalui kebiasaan buruk yang dimilikinya. Penasaran kan, jadinya?
1. Suka Komplain
Seseorang yang hobi complain biasanya tidak disukai dalam pergaulan. Akan tetapi, dari penelitian yang dilakukan, ternyata mereka yang memiliki hobi tersebut biasanya juga diimbangi dengan solusi akan apa yang mereka komplain, inilah wujud nyata pintarnya seseorang.
2. Meja Berantakan
Meja yang berantakan juga menandakan seseorang memiliki kepintaran khusus. Penelitian membuktikan bahwa ketika meja seseorang berantakan, maka kemungkinan besar dia akan fokus pada tujuannya. Dengan catata, bahwa meja yang berantakan tersebut tidak mengganggu meja orang lain.
3. Menyibukkan Tangan dan Kaki
Orang yang menyibukkan tangan atau menggoyangkan kakinya pada saat-saat tertentu cenderung lebih sehat dan produktif dalam menjalankan sesuatu termasuk pekerjaan. Bahkan kebiasaan itu bisa membantu ia dari serangan penyakit karena duduk terlalu lama.
4. Melamun
Melamun tidak selalu berarti kepribadian yang malas dan suka mengkhayal. Dengan mencari ketenangan beberapa saat seseorang bisa memikirkan tugas yang sedang dijalankannya dengan solusi yang tepat.
5. Bergosip
Bergosip di sini bukan diartikan ketika membicarakan hal negatif seseorang nih! Tetapi dengan bertukar informasi, serta membicarakan orang lain untuk menemukan solusi termasuk tanda bahwa orang tersebut pintar.
6. Permen Karet
Kebiasaan mengunyah permen karet bisa menjadi kunci mencapai rileksasi yang diinginkan. Penelitian membuktikan mereka yang hobi mengunyah permen karet akan mencetak hal baik di ranah kecerdasan.
7. Menunda
Menunda tidak dengan alasan malas, tetapi demi menunggu momen yang tepat adalah ciri orang yang berpikir dalam jangka panjang. Ini artinya, seseorang tersebut mampu mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi sesuai keputusan yang diambilnya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!