in ,

WHO: Eropa Bisa Perangi Virus Corona Tanpa Lockdown

Menurut WHO, rata-rata, 26.000 kasus baru dilaporkan setiap hari di Eropa.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa Eropa bisa memerangi virus corona baru tanpa melakukan lockdown penuh sekarang karena pihak berwenang lebih siap dan telah memperoleh pengetahuan tentang cara menghadapinya dalam beberapa bulan terakhir.

“Dengan langkah-langkah dasar nasional dan tambahan yang ditargetkan, kita berada dalam posisi yang jauh lebih baik untuk membasmi penyebaran virus lokal ini,” kata kepala cabang WHO di Eropa, Hans Kluge, kepada wartawan pada hari Kamis, 20 Agustus 2020, dilaporkan AFP seperti dilansir The Jakarta Post.

“Kita bisa mengelola virus dan menjaga perekonomian tetap berjalan dan sistem pendidikan tetap beroperasi,” tambahnya.

FOTO FILE: Sebuah logo digambarkan di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, Kamis, 25 Juni 2020. [Foto: REUTERS / DENIS BALIBOUS]

Ia mengatakan bahwa Eropa telah mengalami peningkatan kasus virus corona yang stabil dalam jumlah kasus selama dua bulan terakhir.

Pada minggu pertama bulan Agustus, 40.000 lebih banyak kasus dilaporkan dibandingkan pada minggu pertama bulan Juni ketika kasus berada pada titik terendah.

“Tapi kita sudah tidak berada di bulan Februari, kita dapat mengelola virus secara berbeda sekarang dari yang kita lakukan saat COVID-19 pertama kali muncul,” kata Kluge.

Selain menyerukan untuk menjaga kebersihan tangan dengan baik, langkah-langkah pencegahan penyebaran virus dengan menerapkan jarak sosial dan pengujian nasional dan program pelacakan, WHO juga merekomendasikan untuk melakukan tindakan tambahan yang diadopsi secara lokal ketika cluster baru muncul.

Sebuah foto yang menunjukkan seorang perawat dengan menggunakan masker terlihat di kabin pantai di tengah wabah COVID-19 di Sint-Idesblad Belgia pada hari Rabu, 19 Agustus 20. [Foto: REUTERS / Yves Herman]

Menurut WHO, rata-rata, 26.000 kasus baru dilaporkan setiap hari di Eropa. Orang muda yang cenderung mengalami gejala yang lebih ringan dan tingkat kematian yang lebih rendah, bertanggung jawab atas peningkatan kasus.

Namun, Kluge menekankan pentingnya membuka kembali sekolah karena negara secara bertahap kembali normal, mencatat konsekuensi negatif dari penutupan sekolah terhadap anak-anak.

Wilayah Eropa yang masuk di WHO, mencakup 55 negara, telah melaporkan hampir empat juta kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan 215.000 kematian terkait dengan virus, menurut organisasi tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Parthenon of Shipwrecks: Yunani Ubah Bangkai Kapal Kuno Ini Jadi Museum Bawah Laut yang Menakjubkan

750 Juta Nyamuk Rekayasa Genetik Bakal Dilepas di Florida Keys Pada Tahun 2021, Buat Apa?