CakapCakap – Cakap People! Dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah di sejumlah negara dilakukan untuk mendorong tingkat konsumsi dan mengurangi kesulitan warganya di tengah masa pandemi COVID-19 yang saat ini masih berlangsung.
Tapi sayangnya, tak semua bantuan itu tepat sasaran kepada yang membutuhkan dan digunakan dengan semestinya. Hal itu terjadi di Amerika Serikat, di mana ada warganya yang memanfaatkan skema dana bantuan jutaan dolar untuk kesenangan pribadi.
Menurut laporan Carscoops, Senin, 17 Agustus 2020, seorang pria berusia 41 tahun, dari Washington DC, telah ditangkap dan didakwa setelah mendapatkan dana pinjaman untuk pemulihan ekonomi akibat bencana dengan cara yang curang.
Pria yang diketahui bernama Kenneth Gaughan itu berhasil memperoleh dana pinjaman lebih dari 2,1 juta dolar AS atau setara dengan Rp31,18 miliar dari Program Paycheck Protection Virus Corona.
Gaughan berhasil mendapatkan dana dalam jumlah besar di masa pandemi COVID-19, dengan cara mengajukan permohonan bantuan untuk beberapa nama perusahaan. Untuk semakin meyakinkan dan memuluskan rencanaya, dia diketahui membuat surat pernyataan tak mampu, dokumen perusahaan, serta catatan bank yang palsu.
Setelah menerima dana dengan jumlah jutaan dolar tersebut, ternyata dia tidak menggunakan dana tersebut untuk mengatasi operasional perusahaan selama pandemi, tetapi dia justru memakainya untuk memenuhi gaya hidup mewah dan membeli sejumlah barang dengan harga yang mahal.
Gaughan memanfaatkan uang bantuan dari pemerintah yang diperolehnya itu untuk membeli kapal pesiar senilai 300 ribu dolar AS atau setara Rp4,4 miliar; lalu sebuah rumah 13 juta dolar AS setara Rp16,7 miliar; dan sedan Kia Stringer keluaran 2020 yang harganya 46 ribu dolar AS atau setara Rp682,9 juta.
Sayangnya, aksi pria ini kemudian terbongkar. Pihak berwenang akhirnya menangkapnya dan menyita kapal pesiar, sedan Kia Stringer, dan investasi lainnya serta rekening bank Gaughan. Mereka juga mengajukan keluhan penyitaan sipil terhadap rumah yang dibelinya.
Gaughan mendapat tuduhan penggelapan dana bantuan dari pemerintah untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi.
Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Columbia menambahkan bahwa Gaughan juga telah didakwa atas skema penggelapan terpisah terkait dengan dugaan pencurian dana sebesar 472 ribu dolar AS dari Keuskupan Agung Katolik Washington, DC antara tahun 2010 dan 2018.
“Adalah hal yang tidak masuk akal ketika mencoba secara curang untuk mendapatkan akses ke program yang bertujuan membantu usaha kecil yang berjuang untuk bertahan hidup demi keuntungan dan kesenangan pribadi,” kata Agen Khusus Wilayah Timur SBA OIG Kevin Kupperbusch dalam sebuah pernyataan.
“SBA OIG dan penegak hukumnya akan mengusut secara agresif dugaan penipuan yang melibatkan program SBA. Saya ingin berterima kasih kepada Kantor Kejaksaan AS dan mitra penegak hukum kami atas dedikasinya dan mengejar keadilan. ”
Berita tentang penggelapan dana pinjaman ini diketahui hanya beberapa minggu setelah seorang pria berusia 29 tahun di Florida didakwa dengan tuduhan serupa setelah ia memperoleh dana dari Program Paycheck Protection Virus Corona sebesar 3,9 juta dolar AS yang digunakan untuk membeli Lamborghini Huracan Evo.