CakapCakap – Cakap People! Virus corona masih menguasai dunia hingga saat ini sejak kasus pertama diidentifikasi di Wuhan, China, Desember 2019 lalu. Lebih dari 21 juta orang secara global sejauh ini telah terinfeksi oleh virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 ini dan lebih dari 760 ribu orang telah meninggal dunia. Virus ini telah menyebar ke 215 negara dan teritori di seluruh dunia.
Sampai saat ini, perlombaan untuk segera mendapatkan vaksin melawan COVID-19 ini juga masih terus berlangsung di sejumlah negara dan beberapa di antaranya tengah menjalani uji coba Fase III, di mana hasil uji klinis sebelumnya telah menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Di tengah perlombaan tersebut, Rusia muncul mengejutkan dunia dengan mengklaim telah menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan atas vaksin COVID-19 yang dikembangkannya. Namun, beberapa ahli masih khawatir dengan hasil akhir vaksin yang diberi nama Sputnik V tersebut lantaran belum menjalani uji coba Fase III atau uji coba dengan skala besar.
Meski begitu, sejumlah negara di gadang-gadang siap memesan vaksin COVID-19 Rusia, salah satu di antaranya adalah Vietnam!
Sebagaimana diketahui, Vietnam saat ini tengah memerangi wabah COVID-19 baru setelah beberapa bulan negara itu mencatat nol kasus untuk transmisi lokal. Seperti dilansir The New York Times, hal inilah yang mendorong negara Asia Tenggara tersebut mengumumkan melalui saluran televisi nasional bahwa mereka telah mendaftar untuk membeli vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Rusia.
Pada Rabu, 12 Agustus 2020, Rusia mengumumkan kepada dunia bahwa vaksin COVID-19 pertama di dunia akan diluncurkan dalam waktu dua pekan mendatang. Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu telah menolak kekhawatiran dari para ahli mengenai fakta bahwa vaksin tersebut belum disetujui karena tidak ada pengujian dalam skala besar atau uji akhir. Demikian dikatakan Vietnam TV yang mengutip Kementerian Kesehatan.
Sementara itu, Vietnam juga masih akan terus mengembangkan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh negaranya sendiri.
Diiumumkan bahwa Vietnam telah mendaftar untuk membeli 50 – 150 juta dosis vaksin COVID Rusia tersebut. Dari jumlah tersebut, sebagian akan disumbangkan oleh Rusia sedangkan sisanya akan dibeli oleh Vietnam.
Awalnya, Vietnam termasuk di antara sedikit negara yang menerima pujian atas kemampuannya mengendalikan penyebaran virus corona baru ini. Namun, sekarang sedang berjuang untuk mengendalikan wabah baru yang terjadi di banyak lokasi di seluruh negeri itu.
Vietnam telah melaporan total sebanyak 950 kasus COVID-19 setelah mendapat tambahan sebanyak 20 kasus baru dan total kematian mencapai 23 orang dengan tambahan 1 orang per Sabtu, 15 Agustus 2020.