CakapCakap – Cakap People! Indonesia memperingati Hari Pramuka Nasional yang jatuh tanggal 14 Agustus setiap tahunnya. Gerakan kepanduan di Indonesia ini telah menjadi salah satu kegiatan di lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Adapun kegiatan-kegiatan di dalamnya adalah melatih kreativitas dan kedisiplinan.
Sejarah Pramuka tentu tak lepas dengan peran Boden Powell yang diakui sebagai bapak Pandu sedunia. Dia dikenal sebagai pemrakarsa gerakan Pramuka di abad ke-20. Lalu bagaimana dengan Pramuka di Indonesia?
https://www.instagram.com/p/CD2egllBeih/?igshid=ln5t9k570m9t
Sejarah keberadaan Pramuka yang merupakan kepanjangan dari Praja Muda Karana ini diketahui sudah lama ada bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.
Mengutip Harian Kompas, Rabu, 14 Agustus 1991, gerakan kepanduan saat itu dibawa oleh bangsa Belanda dan hanya berlaku untuk orang Belanda. Meski demikian, para pemimpin gerakan politik di Indonesia melihat banyak manfaat positif dari organisasi kepanduan ini, salah satunya sebagai tempat pengkaderan.
Kemudian muncullah sejumlah organisasi kepanduan serupa seperti Jong Java Padvenderij (JJP), Hizbul Wathon, Sarekat Islam Afdeling Padvenderij (SIAP) ataupun Surya Wirawan.
Sampai akhirnya sesudah revolusi kemerdekaan tercatat sekitar 71 organisasi kepanduan dengan aneka latar belakang.
Melihat perkembangan itu, Presiden pertama RI, Soekarno membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.
Melalui panitia penyelenggara yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mendikbud Dr Prijono, Menteri Dr Azis Saleh, dan Menteri Achmadi, lahirlah Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana) yang disahkan dengan Keputusan Presiden No 238 tanggal 20 Mei 1961.
Pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka jatuh pada 14 Agustus 1961 dan hingga kini dianggap sebagai hari jadi gerakan pramuka.
Makna Praja Muda Karana
Menurut laporpan Harian Kompas pada Rabu, 14 Agustus 2018, Pramuka atau Praja Muda Karana memiliki makna jiwa muda yang suka berkarya.
Soekarno yang mempunyai perhatian besar pada Pramuka diberi gelar Pramuka Agung. Ia menyebut Pramuka sebagai ”soko guru hari kemudian bangsa Indonesia”.
Soekarno menyiapkan Markas Besar Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta, yang cukup megah dengan menggusur Gedung Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa, Gedung Departemen Agraria, dan beberapa rumah di Jalan Pejambon.
Di awal pergerakannya, Pramuka beranggotakan sekitar 500 ribu orang. Namun, saat ini meningkat berkali-kali lipat.
Mengenal Pramuka
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.
Sementara itu, pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
Sedangkan yang dimaksud “kepramukaan” adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka.
Pramuka dibagi menjadi beberapa tingkatan. Adapun jenjang pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan:
- Siaga
- Penggalang
- Penegak
- Pandega.
Sementara itu tenaga pendidik dalam pendidikan kepramukaan terdiri atas:
- Pembina
- Pelatih
- Pamong
- Instruktur.
Tujuan dari Gerakan Pramuka cukup banyak. Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang:
- Beriman
- Bertakwa
- Berakhlak mulia
- Berjiwa patriotik
- Taat hukum
- Disiplin
- Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
- Memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.