in ,

India Cetak Rekor Kenaikan Kasus Baru COVID-19 Hampir 67.000 Ribu Orang Sehari

India yang memiliki populasi 1,3 miliar ini telah melaporkan lonjakan 50.000 kasus atau lebih setiap hari selama 15 hari berturut-turut.

CakapCakapCakap People! India melaporkan rekor kenaikan kasus harian infeksi virus corona hampir mendekati sebanyak 67.000 orang pada Kamis, 13 Agustus 2020, sementara jumlah kematian akibat COVID-19 melampaui 47.000 orang.

Melansir Channel News Asia, kasus baru infeksi virus corona meningkat sebanyak 66.999 orang pada Kamis, 13 Agustus 2020 dari hari sebelumnya, sehingga kasus COVID-19 di India mencapai total hampir 2,4 juta orang hingga saat ini. Demikian diungkapkan kementerian Kesehatan India.

Namun, banyak ahli meragukan angka resmi, dan mengatakan angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. India memiliki beban kasus tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.

India yang memiliki populasi 1,3 miliar ini telah melaporkan lonjakan 50.000 kasus atau lebih setiap hari selama 15 hari berturut-turut.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

India sebelumnya dilaporkan memiliki kematian terbanyak kelima dan tingkat kematiannya sekitar 2 persen jauh lebih rendah daripada negara-negara lain yang terkena dampak paling parah akibat COVID-19. Angka di AS adalah 3,3 persen dan 3,4 persen di Brasil, demikian ditunjukkan dari data yang dihimpun Universitas Johns Hopkins.

India Hadapi Pemogokan Petugas Kesehatan

Pemerintah India juga dilaporkan menghadapi pemogokan para petugas kesehatan di tengah lonjakan kasus. Lebih dari 3,5 juta petugas kesehatan yang melakukan upaya deteksi COVID-19 di seluruh India, melakukan pemogokan dua hari mulai Jumat, menuntut gaji yang lebih baik dan peralatan pelindung yang layak.

“Setidaknya 100 petugas kesehatan telah meninggal karena COVID-19 di negara ini sejauh ini, tetapi belum ada asuransi yang diberikan kepada mereka oleh pemerintah,” kata A.R. Sindhu, Sekretaris Centre of Trade Unions (Pusat Serikat Buruh), peserta kunci dalam pemogokan yang sedang berlangsung, seperti dilaporkan Reuters, 7 Agustus 2020.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Accredited Social Health Activists atau pekerja ASHA, adalah petugas kesehatan yang diakui pemerintah yang biasanya menjadi titik kontak pertama di bagian wilayah yang lemah ekonomi, di mana akses langsung ke fasilitas perawatan kesehatan terbatas atau tidak ada.

Petugas kesehatan itu telah melakukan pemeriksaan dari pintu ke pintu untuk melacak pasien COVID-19.

Sebanyak 10 serikat pekerja yang mewakili para pekerja, yang juga termasuk pengemudi ambulans dan juru masak di pusat-pusat komunitas, bergabung dalam aksi mogok tersebut. Mayoritas dari mereka bekerja berdasarkan kontrak dengan pemerintah negara bagian dengan gaji bulanan sekitar 3.000 rupee India atau sekitar Rp 589 ribu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Warga Malaysia dan Brunei Kini Bisa Datang ke Inggris Tanpa Karantina COVID-19

Pemerintah Siap Menggelontor Pulsa Gratis Bagi Peserta Didik hingga Dosen