in ,

India Kini Catat Lebih dari Dua Juta Kasus COVID-19, Petugas Kesehatan Mogok!

Kementerian Kesehatan India pada hari Jumat ini mengungkapkan ada sebanyak 62.538 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.

CakapCakapCakap People! India, negara yang paling terpukul di Asia oleh pandemi virus corona, melaporkan pada hari Jumat, 7 Agustus 2020, rekor lonjakan infeksi harian yang menjadikan jumlah total kasus di negara tersebut kini mencapai lebih dari dua juta orang, ketika pemerintah berjuang untuk menahan penyebaran di tengah pemogokan petugas kesehatan.

Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan India pada hari Jumat ini mengungkapkan ada sebanyak 62.538 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir. Sehingga menjadikan total kasus COVID-19 di negara itu menjadi 2,03 juta. Selain itu, ada tambahan sebanyak 886 kematian baru yag dilaporkan, kini totalnya menjadi 41.585 orang meninggal dunia akibat COVID-19 di India — negara terpadat kedua di dunia setelah China.

Namun, banyak ahli meragukan angka resmi, dan mengatakan angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. India memiliki beban kasus tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Ilustrasi virus corona. [Foto: NEXU Science Communications via Reuters]

Negara Asia Selatan berpenduduk 1,3 miliar memiliki kematian terbanyak kelima dan tingkat kematiannya sekitar 2 persen jauh lebih rendah daripada negara-negara lain yang terkena dampak paling parah. Angka di AS adalah 3,3 persen dan 3,4 persen di Brasil, angka dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan.

Pemerintah India juga kini sedang menghadapi pemogokan para petugas kesehatan di tengah lonjakan kasus. Lebih dari 3,5 juta petugas kesehatan yang melakukan upaya deteksi COVID-19 di seluruh India, melakukan pemogokan dua hari mulai Jumat, menuntut gaji yang lebih baik dan peralatan pelindung yang layak.

“Setidaknya 100 petugas kesehatan telah meninggal karena COVID-19 di negara ini sejauh ini, tetapi belum ada asuransi yang diberikan kepada mereka oleh pemerintah,” kata A.R. Sindhu, Sekretaris Centre of Trade Unions (Pusat Serikat Buruh), peserta kunci dalam pemogokan yang sedang berlangsung.

Accredited Social Health Activists atau pekerja ASHA, adalah petugas kesehatan yang diakui pemerintah yang biasanya menjadi titik kontak pertama di bagian wilayah yang lemah ekonomi, di mana akses langsung ke fasilitas perawatan kesehatan terbatas atau tidak ada.

Petugas kesehatan itu telah melakukan pemeriksaan dari pintu ke pintu untuk melacak pasien COVID-19.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Sebanyak 10 serikat pekerja yang mewakili para pekerja, yang juga termasuk pengemudi ambulans dan juru masak di pusat-pusat komunitas, bergabung dalam aksi mogok tersebut. Mayoritas dari mereka bekerja berdasarkan kontrak dengan pemerintah negara bagian dengan gaji bulanan sekitar 3.000 rupee India atau sekitar Rp 589 ribu.

Dengan infeksi yang menyebar lebih jauh ke kota-kota kecil dan daerah pedesaan, para ahli mengatakan epidemi di India kemungkinan akan mencapai puncaknya dalam beberapa bulan lagi, menempatkan lebih banyak tekanan pada sistem perawatan kesehatan yang sudah terbebani di negara berpenduduk 1,3 miliar orang.

India telah mencatat rata-rata sekitar 50.000 kasus baru dalam sehari sejak pertengahan Juni, tetapi para ahli mengatakan dengan tingkat pengujian sebanyak 16.035 orang per satu juta orang adalah masih terlalu rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Serial ‘High Fidelity’ Dihentikan Setelah Tayang Satu Season, Ini Kata Zoe Kravitz!

Jakarta Laporkan Lonjakan Harian Tertinggi dengan 658 Kasus Baru COVID-19