CakapCakap – Cakap People! Warga Korea Selatan yang khawatir akan adanya virus corona menaruh uang kertas mereka ke dalam microwave dan mesin cuci, serta merusak uang kertas sebagai upaya mereka untuk membersihkannya dari virus corona. Akibatnya, banyak dari mereka yang harus menukarkan uang-uang tersebut ke bank setelah mengalami kerusakan dan tak sedikit yang terbakar.
Melansir Channel News Asia, Bank sentral Korea Selatan mengatakan pada hari Jumat, 31 Juli 2020 lalu, bahwa penukaran uang yang terbakar dan rusak meningkat tiga kali lipat dalam enam bulan terakhir dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebagian besar penukaran uang itu diakibatkan berasal dari upaya yang gagal warga untuk mendisinfeksi uang mereka.
Seorang pejabat Bank of Korea (BOK) mengatakan jumlah uang terbakar yang dikembalikan ke bank antara Januari dan Juni telah meningkat menjadi 1,32 miliar won atau sekitar Rp16,2 miliar dari 480 juta won atau sekitar Rp 5,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Ada sejumlah besar uang kertas yang terbakar dalam oven microwave pada paruh pertama tahun ini,” kata pejabat itu, merujuk pada upaya untuk mencegah virus corona.
Dalam sebuah pernyataan, bank mengatakan keseluruhan total uang kertas dan koin yang rusak yaitu senilai 2,69 triliun won dihancurkan dan uang itu ditukar dengan nilai 6,5 miliar won pada paruh pertama 2020.
Selain menggunakan gelombang mikro atau oven untuk memanaskan uang kertas, beberapa warga juga memasukkannya ke mesin cuci mereka, kata pihak bank.
Dalam satu contoh yang diberikan oleh bank, seseorang yang bermarga Um datang untuk menukar setidaknya 35,5 juta won dalam bentuk uang kertas yang rusak setelah ia memasukkannya ke dalam mesin cuci.
Um hanya bisa mendapatkan 22,9 juta won dari penukaran uangnya yang rusak, itu artinya ia kehilangan setidaknya 35 persen dari uang aslinya, yang ia terima sebagai sumbangan belasungkawa untuk biaya pemakaman bagi anggota keluarga, kata Bank of Korea (BOK).
Kasus lainnya melibatkan seseorang yang bermarga Kim, yang menempatkan uangnya sebesar 5,2 juta won dalam microwave untuk mensterilkan uang itu dari COVID-19. Tetapi kerusakannya terbatas sehingga Kim dapat menebus sebagian besar uangnya.
Pada bulan Maret, BOK mengatakan sedang mengkarantina uang kertas selama dua minggu untuk menghapus jejak virus corona dan bahkan membakarnya sebagi bagian dari upaya untuk membendung wabah.