CakapCakap – Cakap People, baru-baru ini sebuah video viral di media sosial. Dalam video, memperlihatkan seekor buaya raksasa diarak oleh warga menggunakan buldoser. Kabarnya, buaya yang viral ini berukuran 4,5 meter. Reptil tersebut ditangkap oleh warga setelah beberapa kali berusaha menerkam warga alur Sungai Kayubesi, Bangka Belitung. Sebenarnya ini bukanlah pertama kali ada kasus konflik antara manusia dan buaya.
Buaya raksasa ini diperkirakan memiliki berat mencapai 500 kilogram. Saking besarnya, warga berinisiatif mengangkut buaya menggunakan buldoser. Terlihat beberapa warga membuntuti buldoser tersebut menggunakan sepeda motor.
Melansir dari Merdeka predator berbahaya ini merupakan buaya tua. Diperkirakan usianya sudah di atas 50 tahun. Penyebab kematiannya akibat luka jerat serta faktor kelelahan. Warga mengamankan buaya tersebut selama dua hari hingga akhirnya mati pada Selasa (4/8) malam.
Septian Garo, Kepala Resor dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan, pihaknya tidak bisa ikut campur dalam evakuasi buaya. Hal itu karena terkendala beberapa aturan adat dan kepercayaan setempat.
Hewan yang memiliki nama latin Crocodylidae ini sesuai adat memang dilarang untuk di evakuasi. Septian menuturkan, warga sekitar Kayubesi percaya masyarakat akan ditimpa musibah jika buaya tersebut evakuasi. Buaya ini oleh warga disebut buaya ompong karena saat diamankan oleh warga memang kondisinya tanpa gigi.
Dilansir dari harian kompas, sebagai bentuk penghormatan, warga sekitar melakukan ritual khusus untuk pemakaman buaya ini. Bagian badan dan kepala buaya dipotong. Kemudian bagian-bagian tubuh buaya tersebut dikuburkan terpisah.
Masyarakat meyakini hewan predator ini adalah titisan siluman, sehingga tidak boleh dikuburkan di satu tempat. Sekretaris Desa Kayu Besi Junaidi mengatakan, buaya tersebut dipotong, lalu dibungkus dengan kain kafan lalu dikubur di lokasi terpisah.
Atas kejadian yang menghebohkan ini, pihak BKSDA mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati jalani aktivitas di lokasi yang diduga menjadi habitat buaya. Cakap People, Pihak BKSDA berharap apabila ada kejadian serupa, lebih baik melakukan koordinasi terlebih dahulu bersama pihak BKSDA. Semua dilakukan agar dapat diambil langkah antisipasi penyelamatan supaya buaya yang diamankan warga tak sampai mati