CakapCakap – Cakap People! Kasus baru virus corona di seluruh Amerika Serikat (AS) tercatat lebih dari 60.500 kasus pada hari Kamis, 9 Juli 2020, berdasarkan penghitungan Reuters. Jumlah tambahan ini merupakan rekor satu hari pencatatan kasus infeksi baru.
Reuters melaporkan, Jumat, 10 Juli 2020, total kasus baru virus corona meningkat sedikit dari hari Rabu, ketika ada 60.000 kasus baru dan menandai peningkatan satu hari terbesar oleh negara mana pun sejak pandemi muncul di China akhir tahun lalu.
Ketika infeksi meningkat di 41 dari 50 negara bagian selama dua minggu terakhir, orang Amerika menjadi semakin terpecah pada isu-isu seperti pembukaan kembali sekolah dan bisnis. Perintah oleh gubernur dan pemimpin lokal yang mewajibkan masker wajah menjadi sangat memecah belah warga.
“Itu hanya mengecewakan karena keegoisan banyak warga yang (tidak mengenakan masker sementara para staf rumah sakit menempatkan diri mereka dalam risiko terjangkit virus ini, “kata Dr. Andrew Pastewski, direktur medis ICU di Pusat Medis Jackson Selatan di Miami.
Stephanie Porta, 41 tahun, penduduk Orlando, Florida, mengatakan, hanya sekitar setengah pembeli di toko kelontongnya yagn tertib memakai masker. “Mereka berusaha membuat semuanya tampak normal, padahal tidak. Orang-orang sekarat, orang sakit. Ini gila, ” katanya.
Florida pada hari Kamis mengumumkan hampir 9.000 kasus baru dan 120 kematian akibat virus korona baru, sebuah rekor peningkatan harian dalam nyawa yang hilang. Gubernur Ron DeSantis menyebut kasus-kasus yang meningkat itu sebagai “blip” dan mendesak warga untuk tidak takut.
Sebagaimana diketahui, virus corona baru kini telah menjangkiti lebih dari 12,6 juta orang di seluruh dunia dengan lebih dari 560 ribu orang meninggal dunia saat artikel ini diturunkan.
Amerika Serikat masih memposisikan diri sebagai negara dengan kasus dan kematian akibat virus corona tertinggi nomor satu di dunia dari negara-negara lain, dengan mencatatkan lebih dari 3,2 juta orang di AS terinfeksi virus yang belum ditemukan vaksinnya ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 136 ribu orang telah meninggal dunia di AS sejauh ini.