in ,

WHO Rilis Pedoman Baru yang Mengakui Virus Corona Bisa Menular Lewat Udara

Penyebaran virus melalui air liur, sekresi pernapasan, atau tetesan yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.

CakapCakapCakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis, 9 Juli 2020 merilis pedoman baru tentang penularan virus corona baru, yang mengakui beberapa laporan penularan virus yang menyebabkan penyakit COVID-19 melalui udara.

Mengutip Reuters, dalam panduan terbarunya, WHO mengakui beberapa laporan wabah yang berkaitan dengan ruang ramai di dalam ruangan, yang menyebutkan  kemungkinan transmisi aerosol, seperti saat latihan paduan suara, di restoran, atau kelas kebugaran.

FOTO FILE: Sebuah logo digambarkan di markas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, Swiss, Kamis, 25 Juni 2020. [Foto: REUTERS / DENIS BALIBOUSE]

Hanya saja, seberapa sering virus corona bisa menyebar melalui jalur udara atau aerosol, yang berbeda dengan tetesan yang lebih besar dari batuk dan bersin, tidak jelas.

Tetapi, WHO mengatakan, lebih banyak penelitian “sangat dibutuhkan untuk menyelidiki kejadian seperti itu dan menilai signifikansi mereka untuk transmisi COVID-19”.

Berdasarkan tinjauan terhadap bukti saat ini, WHO menyatakan, virus corona menyebar di antara orang melalui kontak langsung atau tidak langsung, dengan permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi yang menyebarkan virus. Penyebaran virus melalui air liur, sekresi pernapasan, atau tetesan yang keluar ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi.

Pedoman baru WHO ini mengikuti surat terbuka dari ratusan ilmuwan yang berspesialisasi dalam penyebaran penyakit di udara atau ahli aerobiologi, yang mendesak badan di bawah PBB ini untuk memperbarui panduannya tentang bagaimana penyakit pernapasan menyebar termasuk transmisi aerosol.

Hanya sejumlah kecil penyakit yang diyakini menyebar melalui partikel mengambang kecil di udara atau aerosol. Ini termasuk campak dan tuberkulosis, dua penyakit sangat menular yang memerlukan tindakan pencegahan ekstrim untuk mencegah paparan.

Ilustrasi. [Foto: Times of India]

Pedoman WHO mengakui, penularan virus corona melalui udara bisa terjadi selama prosedur medis spesifik yang menghasilkan aerosol, seperti ketika melakukan intubasi.

Dalam keadaan ini, WHO menyarankan pekerja medis melakukan prosedur seperti mengenakan masker pernapasan N95 dan peralatan pelindung lainnya di ruangan berventilasi memadai.

Setiap perubahan dalam penilaian WHO terhadap risiko penularan bisa memengaruhi saran mereka saat ini, yakni menjaga jarak 1 meter.

Pemerintah, yang juga bergantung pada WHO untuk bimbingan, mungkin juga harus menyesuaikan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Walikota Seoul Park Won-soon yang Hilang Akhirnya Ditemukan Meninggal di Gunung Bugak

Studi: Konsumsi Terlalu Banyak Makanan Manis Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer